[13] Family

229 31 9
                                    

"Aww! Aduh, sakit!"

Itu adalah keluhan Sinb di pagi hari ini, disaat semuanya tengah bermimpi indah, gadis itu malah sudah bangun dan mengeluh kesakitan.

Sowon lantas bangun, karena memang ia tidak tidur nyenyak untuk mengawasi semua adiknya.

Berusaha membuka mata dan berjalan menghampiri ranjang Sang adik, Sowon tidak membangunkan yang lainnya karena mereka terlihat masih tertidur pulas.

"Kenapa dek?" Tanya Sowon, tangannya menyingkirkan helai yang menutupi wajah Sinb.

"Tadi adek tidurnya mau miring ke kiri, eh ternyata bahunya tertindih, jadi sakit banget kak~" Kata Sinb dengan rengekan di akhir kalimatnya.

"Yaampun, kasihan banget adiknya kakak yang cantik ini." Ucap Sowon kemudian menangkup wajah Sinb dan mencubit pipinya gemas.

Sinb memundurkan wajahnya agar terlepas dari kedua tangan Sang kakak, gadis itu kemudian mengerucutkan bibirnya.

"Aku ini tampan, kak~"

Sebelah tangannya mengibaskan rambutnya kemudian diacak-acak sehingga terlihat seperti gaya laki-laki.

Sowon mengernyit, "Kamu itu cantik dong, dek."

"Aku itu bisa menjadi tampan dan cantik secara bersamaan tahu, kak.." Ucapnya dengan percaya diri.

Sowon tersenyum pasrah dan mengangguk untuk menyetujui perkataan adiknya itu. Terserah apa katanya saja.

Drrrttt.. Drrrttt..

Terdengar getaran dari salah satu ponsel mereka.

"Ponsel siapa tuh?" Sinb memberikan pandangannya kesegala arah sambil mendengar asal getaran ponsel itu.

Sowon beranjak, dengan telinganya yang terus mendengarkan getaran itu. Ia mencari dengan serius sampai akhirnya ketemu dan itu adalah ponsel Yerin.

Dilihatnya nomor tidak dikenal, gadis itu membangunkan adiknya perlahan agar tidak membuatnya terkejut.

"Ditolak aja kak,.."

"Beneran?"

"Iya, udah tolak aja panggilannya."

Sowon pun menuruti ucapan adiknya dan mengusap keatas tombol yang berwarna merah di layar.

Karena Yerin yang masih setengah tertidur, ia menyuruh kakaknya untuk menolak panggilan itu saja. Sangat mengganggu di pagi hari.

"Mereka belum bangun juga, kak?" Sinb bertanya kepada Sowon yang sudah duduk di kursi sebelah ranjangnya.

Sowon menggeleng, "Biarkan saja mereka tidur, pasti mereka lelah~"

Ya, mereka semua tidur di sofa yang tersedia di ruangan VIP tempat Sinb dirawat.

Sinb sudah dipindahkan ke ruang VIP kerena Yoona yang menyuruhnya. Akhirnya Siwon menuruti saja kemauan istrinya.

Walau harus tidur di sofa bahkan tanpa selimut, mereka tetap tertidur pulas layaknya di rumah.

Tenang saja sofanya tidak hanya satu, tapi Yoona meminta untuk diberikan 5 sesuai jumlah anaknya, kecuali Sinb karena ia tidur di ranjang rumah sakitnya.

Jadi satu anak dapat tidur dengan lega tanpa harus berhimpitan satu sama lain.

"Anak-anak~"

Pintu itu terbuka, Yoona datang bersama Siwon yang setia menjaga istrinya dikala sakitnya kambuh.

Yoona menghampiri Sinb dan mengelus surainya dengan lembut, serta memberi kecupan yang lama di pucuk kepalanya.

"Kenapa kamu bisa kayak gini, hm?"

Family - Gfriend [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang