"Jadi bagaimana pak? Apa kita terima saja tawaran dari perusahaan itu?"
Hari ini kepala keluarga Choi sedang melaksanakan rapat. Ya, jadi tuan Choi ini adalah seorang CEO di perusahaan Choi Companies.
Beberapa hari yang lalu perusahaan terkenal itu mengalami kerugian yang bisa dibilang cukup besar. Hal itu yang membuat sang CEO dilanda rasa cemas. Belum lagi ada tawaran bantuan dari suatu perusahaan tak dikenal.
"Pak? Apa bapak mendengar saya?" Tanya salah satu karyawan yang melihat bos nya itu hanya diam saja.
"Ah, sebaiknya kita jangan langsung menerima tawaran dari perusahaan itu. Kita saja belum tau itu perusahaan apa." Kata si bos yang tersadar dari lamunannya.
"Tapi, apa bapak yakin? Kita ini sudah rugi besar loh pak,.." Salah satu karyawan itu tidak percaya bahwa bos nya akan menolak tawaran dari perusahaan itu.
Si bos kini menatap karyawan itu, tersenyum sekilas dan menunjukkan wajahnya seperti 'Saya yakin kok'.
"Baiklah, saya akhiri rapat hari ini. Terima kasih." CEO Choi Companies itu pun mengakhiri rapat yang sudah berlangsung lama. Kemudian langsung keluar meninggalkan beberapa karyawan yang masih membereskan berkas-berkas di meja.
"Kenapa pak Siwon bisa menolak tawaran sebesar itu ya?" Tanya salah satu karyawan kepada rekannya yang masih sibuk membereskan berkas.
Rekannya itu hanya menggeleng. "Aku juga tidak tahu. Tapi kita dukung saja keputusan pak Siwon."
Si karyawan mengangguk setuju, mereka keluar dari ruang rapat itu bersama.
.
.
.Di kediaman keluarga Choi, ada Yoona yang sedang duduk santai di halaman belakang rumah. Sedangkan anak-anak lagi bermain bersama di halaman belakang rumah sambil diawasi Sang mama.
Karena hari ini anak-anak tidak sekolah, jadi Yoona memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama keenam anaknya itu.
"Anak-anak! Karena hari ini kalian tidak sekolah, bagaimana kalau kita pergi jalan-jalan?" Tawar Yoona kepada anak-anaknya. Keenam anak kecil itu pun langsung menoleh kepada mama mereka.
"Benelan ma? Nanti beliin adek pistol lagi ya ma?" Tanya Sinb dengan antusias.
Yoona mengangguk dengan senyuman yang dapat meluluhkan hati siapapun. Sangat manis.
Yuju menyenggol lengan adiknya yang berada di sebelahnya. "Ih, kamu kan sudah punya dek. Nanti mama beliin nya untuk kakak lah."
"Ya, 'kan ma?" Yuju menatap Sang mama sambil menaik turunkan kedua alisnya.
Sinb melotot seketika, "Gak boleh, mama itu beliin pistolnya untuk adek! Kakak beli sendili aja." Kata Sinb sambil berkacak pinggang.
Yuju merotasikan bola matanya. Kenapa mereka berdua terus ribut hanya perihal pistol mainan. Ya memang mereka berdua suka sekali bermain dengan mainan anak laki-laki.
"Ta~"
"Hm? Kenapa dek?"
Sowon menunduk untuk melihat adiknya yang sedang ia pangku.
Umji juga mendongakkan kepalanya menatap Sang kakak, dengan pipi gembul dan mata yang bulat. Waahh sangat menggemaskan, iya kan?
"Mau cu~" Ucap Umji.
"Kan tadi sudah, nanti dedek kekenyangan loh.." Balas Sowon.
Raut wajah Umji menjadi sendu, kenapa Sang kakak tidak memberikannya susu.
"Mau cu, ta!" Rengek Umji, sepertinya ia benar-benar ingin minum susu lagi.
Sowon kemudian menggendong adiknya dan membawanya kepada Sang mama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Family - Gfriend [✔]
RandomSetiap kehidupan pasti ada hal yang indah, tapi ada juga masalah yang datang. Note : Jika dirasa cerita ini menarik, boleh dong follow juga supaya author makin semangat bikin karya lagi 🔥 [MAAF APABILA ALUR CERITANYA MASIH NGALOR NGIDUL SEBAB INI...