[09] Family

241 29 0
                                    

Yerin beranjak, dengan nafas yang tidak beraturan, pandangannya juga tidak teralihkan dari mama dan papanya.

Seketika suasana di ruang keluarga itu menjadi hening, dan seakan asap tebal menyelimuti rumah itu.

Sowon dibuat bingung, dia sedang memikirkan bagaimana cara membantu adiknya. Karena sesuai pembicaraan tadi saat di Universitas mereka.

Pria Choi menatap tajam putrinya, ia memang tidak berbicara, tetapi tatapan matanya yang mengerikan sudah membuatnya seperti berbicara.

"Kenapa? Memang benar, 'kan? Kalian itu selalu ngelarang Yerin, Yerin lelah dilarang terus ma, pa~
Yerin ngelakuin ini salah, ngelakuin itu juga salah. Mau kalian apa, sih?
Tolong biarkan Yerin bebas kali ini~"

Suaranya terdengar bergetar, tubuhnya juga langsung ditahan oleh Sang kakak tertua.

Sowon membantu Yerin duduk kembali, tak lupa ia juga mendekap sambil mengusap-usap lembut punggung Sang adik.

"Ma, pa, kali ini biarkan Yerin pergi ke pesta ulang tahun temennya, ya?" Sowon mencoba membantu adiknya.

Yoona menggelengkan kepalanya, sementara Siwon masih tetap dengan gayanya yang dingin dan tidak bergerak.

"Tapi dedek juga gak setuju kalo kak Yerin pergi ke pesta malam-malam,.." Ujar Umji dengan polosnya sambil menatap Sang kakak yang duduk agak jauh darinya.

"Nah, adik kamu aja gak setuju, kali ini mama juga gak kasih izin." Ucap Yoona.

Eunha, Yuju dan Sinb memilih untuk diam dan tidak ikut campur. Mereka bertiga akan mengikuti alurnya saja.

"Tapi ma, Yerin harus pergi ke pesta itu. Itu penting banget ma~ tolong izinin Yerin pergi~" Ucap Yerin penuh harap dengan kedua tangannya memohon-mohon.

"Kamu tahu kan, papa itu paling benci yang namanya pesta?" Pria Choi itu akhirnya membuka suara setelah diam beberapa saat.

"Iya Yerin tahu kok, tapi kan ini Yerin yang pergi ke pesta. Bukan Papa!"

"Papa tetap gak kasih izin."

"Tapi pa–"

"CHOI YERIN!!!"

Suara itu menggema sampai seisi rumah, memang sangat kencang, dan dapat membuat siapapun terkejut.

Semuanya bungkam, tidak berani berkata apapun, apalagi kalau kepala keluarga mereka sudah memanggil nama lengkap.

"Jangan pernah kamu melawan ucapan papa!" Sorot mata pria Choi itu terlihat sangat tajam, membuat Yerin tak kuasa menatap balik Sang papa.

Yerin hanya bisa meremas tangan kosongnya sekuat mungkin, air matanya juga sudah mengalir deras.

Yoona menepuk bahu suaminya, "Sayang, jangan berteriak ke Yerin gitu."

"Tapi anak itu sudah keterlaluan! Beraninya dia membantah ucapanku!!"

Yerin beranjak, jari telunjuknya langsung menunjuk kearah Siwon, dia sudah tidak tahan dengan amarah Sang papa.

"Papa memang jahat! Papa tega." Ucapnya kemudian berlari menuju kamarnya dan mengunci pintu.

"Yerin~" Sowon berlari menyusul Yerin, diikuti dengan adik-adiknya yang lain.

Saat ini di ruang keluarga itu hanya tersisa Siwon dan Yoona. Entah apa yang terjadi barusan.

Yoona berusaha menenangkan suaminya, karena wajah Siwon terlihat sangat merah.

Sebenarnya Yoona juga tidak tega saat melihat anaknya menangis seperti tadi, tapi dia bisa apa?

Family - Gfriend [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang