MEU - Chapter 41

2.2K 305 15
                                    

Hello!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hello!

This Story's mine so don't plagiarism.

Happy Reading.

Kedua insan yang saling bergandengan tangan itu kini berdiri di depan pintu rumah Edward dan Ariana, mereka baru saja tiba dan memutuskan langsung menemui mereka mengingat kalau Ariana sangat merindukan putri bungsunya ini.

Vee mengangkat tangannya hendak menekan bel namun tertahan saat dia merasakan tangan Lisa menekan kuat lengannya membuatnya mau tidak mau menoleh menatap sang gadis.

"Kenapa?"

Lisa mengulum bibirnya. "Aku takut,bagaimana kalau Ibu marah padaku dan membenciku?"ucapnya.

Lelaki itu tersenyum tipis lalu mengelus puncak kepala Lisa. "Ibumu tidak akan marah,dia sangat merindukanmu Lisa. Aku yakin yang akan dia lakukan pertama kali saat melihatmu adalah menarik mu kedalam pelukannya dan berkata, Lisa Ibu sangat merindukanmu. Percaya padaku."tuturnya lalu menekan bel.

Tak berapa lama suara pintu terbuka,Lisa pikir pembantu lah yang akan membuka pintu rumah ternyata dia salah karena yang membuka pintu adalah Ibunya sendiri.

"Ibu.."

Ariana membulatkan matanya terkejut menatap sosok Lisa. "Li-Lisa? Putriku."ucapnya lalu mendekati Lisa dan memeluk erat putrinya ini.

"Lisa,Ibu sangat merindukanmu. Kau kemana saja,nak?"tanya Ariana menarik kembali tubuhnya dan menghujani pipi Lisa dengan kecupannya.

Lisa tersenyum lalu menggenggam erat kedua tangan Ibunya. "Aku minta maaf karena pergi tanpa memberitahumu,Ibu. Sungguh aku tidak bermaksud melakukannya,aku ingin Ibu tetap bahagia dan kebahagian Ibu ada pada Ayah Ed. Aku tidak mungkin merusak kebahagiaan Ibu."tuturnya.

Oh,Tuhan.

Ariana merasa terharu mendengar penuturan Lisa, anak yang selama bertahun-tahun dia benci sangat memikirkan perasaannya padahal ia sudah menyakiti putrinya ini,membenci Lisa dengan kesalahan yang tidak di lakukan oleh putrinya ini.

Dia benar-benar beruntung memiliki putri seperti Lisa.

Perempuan paruh baya itu menggelengkan kepalanya. "Tidak perlu minta maaf,sayang. Bukan kau yang harus mengalah melainkan Ibu,tapi sekarang tidak perlu ada yang saling mengalah lagi dan tidak perlu ada yang harus pergi karena kalian berdua bisa bersama selamanya."ucapnya mengelus pipi Lisa dan beralih menatap kearah Vee.

"Terima kasih sudah membawa putriku pulang."tambahnya lagi.

Vee mengangguk dan tersenyum. "Sudah jadi tugasku."balasnya.

Lisa berjalan mendekati Edward. "Terima kasih sudah menjaga Ibu,Ayah."katanya.

"Hey,kenapa kau berterima kasih padaku? Menjaga Ibumu adalah kewajibanku dan menjagamu juga kewajibanku. Setidaknya sampai kalian resmi menikah."ujar Edward sembari melirik kearah Vee.

MEU ( Me After You ) [ END✔️ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang