Sebelas : Protektif

851 108 4
                                        

-
-

Asahi melambai pada mobil yang mulai menjauh setelah menurunkan asahi di pintu gerbang sekolah. Mashiho tadi memaksanya mau mengantarkan hingga kelasnya. Tapi asahi sangat menolak itu.

Ya dipikir aja udh SMA masih dianterin sampe depan kelas?

Asahi menarik nafasnya dan melihat gedung sekolah yang akan ia masuki.

"Anggap tidak terjadi apa-apa"

Ia pun berjalan tenang masuk. Pergelangannya masih di plester untuk bagian yang luka. Semoga saja tidak ada yang sadar dengan luka dipergelangan tangannya.

"Sahi ya!" Panggil lembut membuat asahi sedikit terlonjak.

Park jeongwoo pelakunya.

"Igeo!" Jeongwoo menyodorkan sebotol air putih dan roti.

"Aku tidak tau apa yang kau suka, jd aku belikan ini kali aja kau belum makan"

"Jeongwoossi.."

"Jangan menolak plis, aku kecewa kalo kau menolak ini" jeongwoo menyodorkan paksa roti dan air tersebut.

Hening momen diantara mereka berdua.

Jeongwoo akhirnya pamit karena tidak ada yang harus dikatakan lagi. Tapi dalam hati yang terdalam ia benar-benar khawatir pada asahi apalagi terakhir ia melihatnya terbaring di uks.

Bukan kejadian kemarin, tp saat jeongwoo melihat asahi diseret oleh adik kelasnya dan diancam itu. Ia tidak tau tentang kejadian kemarin.


"Pagi sa"

"Eh jihoon?" Asahi terdiam di pintu karena jalannya terhalang oleh jihoon yang mau keluar.

"Mau kemana?" Tanya basa basi asahi.

"Kim ssaem memanggilku"

Asahi pun mengangguk. Jihoon sebenarnya menatap asahi aneh. Gimana gak, kemarin ia menggendongnya dengan keadaan yang tidak baik-baik. Sekarang malah seperti tidak terjadi apa-apa.

Jihoon pun pamit dan pergi meninggalkan asahi yang memasuki kelas. Disambut baik oleh jaehyuk yang menatapnya seperti biasa dari kursi ia duduk.

"Udah baikan?"

Asahi mengangguk.

Jaehyuk menatap air dan roti yang berada di tangan asahi.

"Kau membeli roti? Belum sarapan?"

"Aniya, jeongwoo ngasih aku tadi"

"Mwo?" Nada seperti tidak terima.

"Kenapa?"

"Jangan di makan sa, nnt ada jampe-jampenya"

Asahi melihat jaehyuk heran. Lalu tertawa menatap jaehyuk.

"Kalau dijampe2 kenapa?" Tanya asahi malah menggoda.

"Mending kasih doyoung aja, biar jampe-jampenya ke dia"

"Doyoung! Mau roti gak?! Katanya tadi pagi kau lupa untuk sarapan" jaehyuk.

"Mwo?" Doyoung mendengar panggilan langsung mendekati bangku mereka.

"Doyoung belum makan?" Tanya asahi.

"Aku su— be.. belom sa" doyoung mendapat deathglare dari yoon jaehyuk.

"Yaudah ni roti mau?"

Sedangkan jaehyuk yang berada di sebelahnya mengucapkan kalimat 'terima saja' dengan tatatpan mengancam.

"Go..gomawo sahi ya" doyoung yang gatau harus ngapain setelah nerima rotinya.

"Aneh"

"Ga aneh, hanya waspada"

Just Pain? (Jaesahi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang