Eight

46.2K 2.7K 92
                                    

hai! Ketemu lagi sama Arkanika^^

Ya Allah kaget banget nih cerita makin rame😭. Makasih ya buat kalian yang selalu senantiasa nungguin update, komen, ngevote.

Btw panggil aku bun atau bunda ya biar lebih akrab🥰🥰

Yuk komen perbaris. Bisa gak?🥰
Happy Reading!♥️

🦋🦋🦋

Sore ini di ruangan rawat inap yang di tempati Ranika hanya menyisakan dirinya dengan sang suami. Setelah makan siang hingga saat ini keduanya masih menutup rapat mulutnya. Bahkan Ranika tak berani menatap lelaki yang kini tengah terduduk di sofa kamarnya.

Arka pun begitu. Ia menatap istrinya yang tengah berbaring membelakangi dirinya. Arka tahu jika Ranika tak tertidur sedari tadi. Arka merasa sedikit bersalah mengingat kejadian kemarim malan. Namun, ia enggan untuk mengakui kesalahannya ataupun sekedar meminta maaf.

Bosan dan merasa kesal akibat suaminya tak kunjung membuka suasa. Ranika akhirnya memulainya.

"Kamu pulang aja, mas." Ujar Ranika dengan posisi yang masih membelakangi suaminya.

Arka mengernyit. "Saya ini suami kamu. Bisa lebih sopan dengan tidak membelakangin saya?"

"Pulang, mas." Pintanya sekali lagi namun sedikit lebih memaksa. Hal tersebut membuat Arka bangkit dari duduknya dan menghampiri istrinya.

"Ranika!"

Ada hal aneh yang Ranika rasakan. Ia sangat takut dengan suaminya. Selama ini ia selalu berani menghadapi Arka. Kini justru dirinya gemetar ketakutan dan ia ingin menangis.

"Mas, pulang!" Bentak Ranika.

Arka tersentak. Bahkan dirinya menyadari tubuh istrinya bergetar hebat. "Ranika! Kamu itu kenapa nyuruh saya pulang? Saya ini−"

"PERGI!" teriak Ranika disertai tangisan yang hebat.

Hal tersebut membuat Arka terkejut. Ia merasa apakah istrinya trauma dengan atau ini hanya akal-akalannya saja agar dirinya menuruti permintaannya?

"Kamu mau sa−"

"PERGI! KAMU HARUS PERGI!" Teriak Ranika lebih keras.

Hal tersebut mengundang beberapa perawat yang sedang berjaga harus memasuki ruangan tersebut. Arka membeku ditempat. Pertama kalinya Ranika mengusir dirinya dan terlihat dari pancaran mata yang biasanya berseri indah. Kini di selimuti ketakutan.

"Maaf, pak. Tolong keluar sebentar, ya? Biar saya dan perawat lainnya menenangkan istri bapak." Ujar salah satu perawat.

Tanpa ba-bi-bu Arka meninggalkan ruangan tersebut. Dirinya masih tak mengerti apa yang terjadi dengan istrinya. Dokter mengatakan Ranika hanya mengidap maag kronis. Namun mengapa jadinya seperti ini. Malas berdebat dengan pikirannya. Akhirnya ia memilih pergi ke salah satu dokter yang menangani istrinya.

Lima menit ia berjalan sampailah di sebuah ruangan bertuliskan Dokter Aksa. Mengetuk pintunya sebanyak 3 kali ketukan dan terdengar jawaban dirinya diperbolehkan masuk. Segera ia memasuki ruangan tersebut.

"Ah, Pak Arka, benar?" tanya sang dokter.

Arka mengangguk dan mendudukan dirinya di kursi. "Dok, ada yang ingin saya tanyakan perihal−"

"Istri Anda?" potong Dokter Aksa. Arka mengangguk dan dokter Aksa sudah bisa menduga kedatangan suami dari pasiennya.

"Sebenarnya istri saya kenapa, dok?"

-oOo-

"Pa, kamu ke mana tadi?" tanya Lina.

Mahesa yang tengah duduk menikmati teh buatan istrinya menoleh dan menatap ragu untuk menjawab pertanyaan sang istri.

ArkanikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang