TIGA BELAS

1.2K 153 104
                                    

DRAP!! DRAP!! DRAPP!!

Dengan langkah tergesa, Han Jisung berjalan kembali ke apartemennya. Gak ketemu, Seungmin tetep gak kekejar.

Amarahnya memuncak ketika melihat biang masalah dari semua ini malah duduk bersantai di depan TV sambil memainkan kukunya.

"Berdiri lo!" Han langsung menarik tangan cewek itu biar berdiri.

"Apa sih Han? Lepasin! Sakit tau gak?"

"Gue gak peduli. Seungmin gak disini. Bahkan kalo gue bunuh lo sekarang juga, gue siap. Lo pikir gue takut?" Ucap Han dengan mata yang berapi-api.

Arin menahan nafasnya sejenak. Han Jisung tidak pernah semarah ini sebelumnya.

"Ka-kamu kenapa sih Han?"

"Ya lo yang kenapa lah gila! Semua ini udah lo rencanain kan?!"

"Gue ngerencanain apa? Orang gue cuman mau berkunjung kesini aja salahnya dimana?"

"Ya lo jadi tamu sadar diri lah anjing! Gue gak nyuruh masuk tiba-tiba nyelonong aja. Mana pas udah denger pintu apartemen kebuka lo langsung nyium gue. Maksudnya apa? Lo sengaja bikin gue putus sama cowok gue kan?!!"

"Ya kalo kalian sama-sama sayang harusnya gak putus cuma gara-gara ciuman dong. Orang ciuman doang kok gak pacaran."

"Ciuman doang kata lo? Udah gila ya? Otak lo tuh sebenernya dimana sih gue tanya?"

"Kok kasar sih Han?"

"Lo sadar gak sih barusan ngehancurin hubungan orang hah?!!!"

Arin tersenyum lebar. "Ya bagus dong. Kita bisa pacaran lagi kan?"

Han Jisung semakin mengeratkan genggaman di pergelangan tangan Arin, membuat cewek cantik itu meringis.

"Lo jangan mimpi!"

Han Jisung lalu menyeret cewek itu ke arah luar dan menghempaskan tangannya kasar.

"Jangan pernah lo nampakin diri di depan gue lagi atau gue bener-bener bakal bunuh lo." Ancam Han. Telunjuknya menuding tepat di depan wajah Arin.

Masih dengan wajah yang menahan amarah, dia masuk ke dalam apartemennya lagi. Sekarang yang paling peting adalah mencari tau keberadaan Seungmin.

Han Jisung merogoh ponselnya di saku celana. Mencoba menghubungi nomor Seungmin. Kuku ibu jarinya dia gigit kuat sambil menunggu telepon itu tersambung.

Tapi ponsel Seungmin gak aktif sama sekali. Han Jisung mengusak rambutnya kasar.

"Angkat dong sayang ayoo angkat." Gumamnya lirih.

Tetep gak ada respon. Han tampak menimang-minang. Mungkin gak kalo Seungmin pulang ke rumah orang tuanya? Kemungkinan besar juga Changbin pasti tau tentang ini.

Mondar mandir nunggu sampek malem, akhirnya Han mutusin buat nelepon Changbin. Mungkin Changbin juga udah di rumah sekarang. Bisa dia tanyain tentang Seungmin.

Sekarang Han ambil ponselnya lagi.
Coba nelepon Changbin sambil harap-harap cemas semoga jawabannya sesuai sama apa yang dia harapkan. Gak lama kemudian telepon diangkat dari seberang.

"Bin!"

"Apa? Gue baru sampek elah. Ganggu lo." Ucap Changbin di seberang telepon.

"Seungmin sama lo?"

"Lah kan dia tinggalnya sama lo. Kok nanyanya sama gue? Gimana sih?"

Han tergagap. "O-oh? Gak ada ya?"

"Lo yang bener aja Han. Adek gue kemana??"

"Mungkin ke rumah temennya bin. Soalnya dari sore anaknya belum pulang. Gue tunggu aja dulu ya."

Two Types | SeungSung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang