Happy reading!
•
Seperti biasanya, lucha selalu berjalan kaki ketika pulang sekolah. Memang jarak sekolah ke rumahnya itu lumayan jauh, tetapi menurutnya berjalan kaki lebih baik ketimbang uang jajan habis ketika naik kendaraan umum.
Dengan keadaannya yang bisu, lucha tidak bisa berkomunikasi dengan manusia lain dengan baik. Kelainan ini di alaminya sejak masih bayi, mungkin faktor keturunan, pasalnya sang ayah juga mengalami hal yang sama dengannya.
Lucha menyadari bahwa ada anak kecil sedang menyebrang ketika lampu hijau berubah menjadi merah kembali. Ingin rasanya lucha berteriak, dan meminta tolong agar anak kecil itu tidak menyebrang dulu. Tetapi apa daya dirinya.
Sebuah mobil terlihat dari kejauhan, sepertinya mobil itu berkendara dengan oleng, dan lumayan mengebut. Lucha yang panik itupun segera memberitahu orang lain di sekitarnya dengan cara mengguncangkan tubuh orang-orang tersebut. Tetapi orang-orang itu hanya menatap enggan pada lucha.
'ya Tuhan. Ingin ku cabik-cabik orang-orang seperti ini, kenapa mereka tidak peduli dengan nyawa orang lain?' pikirnya dalam hati.
Lucha segera berlari menghampiri anak kecil itu, dan yang terjadi kini sebaliknya. Ketika lucha sudah mendorong anak kecil itu menjauh dari jalanan, kini ia hampir berdekatan dengan mobil itu.
'BRAKKK'
Semua orang yang melihat kejadian itu terkejut, dan langsung menghampiri kejadian tragis itu. Mobil yang menabrak lucha, kini menabrak tiang rambu lalulintas, dan membuatnya rusak.
Sedangkan lucha ia berbaring bersumpah darah di sekujur tubuhnya, rasanya sakit.
•
"Nak," seseorang bergeming, dan wajahnya terlihat surau.
"Kapan kau sadar. Ibu khawatir dengan mu..." Ujarnya, sang ibu menjadi di hantui rasa bersalah. Ia tidak bisa menjaga putrinya dengan baik.
Lucha di larikan ke rumah sakit setelah kejadian tragis yang menimpanya.
Tiba-tiba seorang dokter masuk kedalam ruangan lucha di rawat, sepertinya ia ingin memberitahukan kondisi lucha saat ini.
"Maaf Bu mengganggu, saya mau memberitahukan sesuatu. Anak ibu koma, karena terjadi infeksi pada otaknya, akibat benturan benda keras. Mohon sabar." Jelas dokter tersebut. Setelah sedikit berbincang sang dokter meninggalkan ruang rawat.
•
Bersambung...
[25 Feb 2022]
KAMU SEDANG MEMBACA
RAZZ AND ZOEL ✓
FantasyTak pernah terpikirkan bagi seorang lucha untuk berpindah lingkungan, bahkan jiwanya ikut berpindah ke tubuh orang lain. Suatu ketika lucha mengalami tragedi yang rumit, ia kecelakaan akibat menyelamatkan seorang anak kecil yang hampir tertabrak mo...