Tania ilang

136 11 0
                                    

Selamat membaca!

Pagi ini bunda razzy kedatangan tamu, lebih tepatnya adik dari bunda razzy berkunjung ke rumah. Tante Nilam dan anaknya akan menginap untuk beberapa hari ke depan. Karena lucha(razzy) belum terlalu mengenal Tante dan sepupunya itu ia sedikit gugup ketika mengharuskan berkomunikasi.

"Razzy, jagain anak Tante sebentar aja. mau nggak?" Ujar Tante Nilam meminta tolong pada razzy.

Razzy yang sedang fokus menyantap makanannya itu pun mengangguk, ia dengan senang hati menolong Tante Nilam.

Lalu razzy berhenti sejenak dari aktifitasnya, "kalo boleh tau, t-tante mau pergi kemana?" Razzy bertanya kepada Tante Nilam.

"Ah itu... Tante mau ke rumah sakit jenguk suami Tante, sekalian bawain barang-barang keperluannya." Jawab Tante Nilam. Tante Nilam menjelaskannya secara rinci.

"Ehmm, gitu ya. Tante tenang aja, razzy jagain Tania sampe Tante pulang." Ujar razzy, sembari tersenyum tipis.

"Bun, tau Tania kemana? Tadi razzy jalan-jalan sama Tania ke taman Deket rumah, tapi kepisah karena razzy ketoilet. Siapa tau Tania udah pulang duluan." Ujar razzy yang masih setengah terisak napasnya sendiri.

Bunda mendekati razzy, "Tania gak ada, lagian ngapain kamu tinggalin razz? Dia masih kecil. Astaga, razzy. Sekarang kamu cari Tania sampai ketemu, bunda gak mau tau." Muka Sandra terkesan marah pada razzy, ia syok setelah mengetahui Tania hilang dari pengawasan razzy.

"Iya Bun, razzy bakal cari Tania sampe ketemu." Kata razzy, lalu pergi dari hadapan bundanya.

Razzy keluar dari rumah, dan ia akan mencari Tania yang hilang. Ia mengitari komplek perumahan, sampai menjelang sore pun Tania belum kunjung di temukan. Razzy semakin khawatir, ia menanyakan kepada orang-orang yang berada di sekitar taman, dan memberitahu ciri-ciri Tania kepada mereka yang masih menetap di taman.

"Maaf, permisi mbak saya mau nanya. Liat anak seumuran lima tahun, tingginya sepinggang saya, rambutnya di kuncir kepang, dan kulitnya putih, cantik juga anaknya. Mbak sempet liat nggak? Atau gak sengaja ketemu?" Jelas razzy panjang lebar, pada mbak-mbak yang masih ada di kursi dekat taman.

"Ah itu, tadi saya sempet minta Poto sama mas-mas. Nah dia sama anak kecil, dan ciri-ciri nya sama persis, kayak yang mas ceritain. Nih poto nya." Mbak itu ternyata tau, dan sempat lihat Tania bersama pria.

Orang itu menunjukkan handphonenya pada razzy, dan ternyata benar apa adanya. Di dalam Poto itu, ada Tania. Dan.... "Zoel?!" Pikirnya dalam hati.

"Ah, makasih ya mbak. Saya pergi dulu." Razzy berlalu pergi dari hadapan orang itu, lalu ia membuka handphone nya, untuk menelpon Zoel.

"Ah sial, gak di angkat lagi." Razzy hampir frustasi, ia mengacak-acak rambut pirangnya, lalu menghela napas dalam-dalam.

Razzy masih berada di luar ia belum juga pulang, walau hari sudah malam. Ia merasa bersalah dan lalai menjalankan tugas dari tantenya.

"Tania kamu dimana sih?! Khawatir loh kakak..." Gumamnya sembari memijat pangkal hidungnya.

'Tring '

Tiba-tiba suara nada dering pesan bersuara, mendengar deringan itu, sang pemilik ponsel langsung membuka ponselnya.

Ia membuka room chat,

Zoel

|Lo gak khawatir
sama Tania?

Sial! Lo kemanain Tania?|

|Dia sama gue,
tenang aja.

Kasih alamat rumah|
Lo, cepet!!!

|gue yang kerumah Lo,
Jangan Lo yang kerumah
Gue.

Terserah, yang penting|
Tania!Balikin dia cepet.

|Otw.

Setelah itu razzy menutup handphone nya, lalu menaruhnya di kantong Hoodie yang ia kenakan.

"Liat aja gue bakal marah ke dia," razzy cukup geram saat ini, ia sangat marah pada Zoel, yang telah membawa Tania tanpa ijin darinya.

Bersambung...
[28 Feb 2022] 17.02 petang.

RAZZ AND ZOEL ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang