Kerja kelompok[R]

200 23 1
                                    

Selamat membaca semuanya!!

"Raz, lu satu kelompok sama Gladis kan?" Key bertanya padaku. Aku mengangguk pelan.

"Tukeran kelompok mau? Gue mau sekelompok ma ayang bebeb." Ujar key. Aku, dan eja melirik key geli dengan tingkahnya yang di mabuk cinta itu.

"Gak lah, nanti kalo Bu Zoya marah gimana?" Tegas ku. Bu Zoya bilang jika ada yang tidak mengikuti aturannya dalam bertugas, maka tidak akan mendapat nilai.

"Iya juga ya, tapi gue gak tenang, ada Zoel sama Lo. Nanti kalo bebeb gue oleng ke kalian gimana. Huhh!" Lagi-lagi key membuat ku dan eja terkekeh geli.

"Kocak amat si lu key, key. Gue gak bakal lah selingkuh sama bebeb lu itu. Ngakak amat." Ujar ku.

"Tau tuh, gak bener ni bocah. Btw kita gak sekelompokan sih. Gak seru." Eja membubuhi ucapannya dengan muka kosongnya.

"Lagian ini cuma sebentar kok, ini juga berlangsung satu Minggu." Kataku mencoba mengembalikan suasana seperti semula.

Razzy pagi ini akan pergi menjemput Dewi, dan Gladis untuk pergi bersama. Mereka akan mengerjakan kelompok di rumah Zoel.

Kelompok 5

[Anda menambah Zoel,Dewi,dan Gladis. Bergabung dalam grup 'kelompok 5']

[Anda: p, woi ngerjain kelompoknya di rumah lu kan @zoel]

[Zoel: y]

[Anda: dih singkat amat]

[Dewi: razz lu jadi jemput gue sama Gladis?]

[Anda: iya, otw. Gue masih ma'em jajan.]

[Dewi: anda: iya, otw. Gue...
Cepet razz, otw², gue nunggu lu 1 jam lalu nih😒]

[Anda: iya. maap, yaaa ^_^]

Ketiganya kini selesai mengerjakan tugas, sekarang mereka saling berbincang satu sama lain. Aku melihat jam ternyata sudah jam 5 sore.

"Dewi, Gladis .gue pulang duluan ya. Kalian minta anter Zoe aja, nanti Mak gue marah." Aku mencoba pamit dengan yang lain. Dewi, dan Gladis menyetujui nya.

Tetapi Zoel?

"Lo gue anter!" Ujar Zoel.

"Tapi Dewi sama Gladis?" Aku bingung jika Zoel mengantarku pulang lalu bagaimana dengan dewi, dan Gladis.

"Biar sama supir gue." Ucapnya. Setelah itu dia berjalan keluar mendahuluiku.

"Tapi Zoe, gue bisa pulang sendiri, gue cowok kali. Bukan cewek." Aku memastikan Zoel, dia melemparkan tatapan datar. Sedikit membuatku jengkel.

"Yakin Lo cowok?" Pertanyaan Zoel membuatku terkejut, aku membuang muka. Dan menjadi salah tingkah.

"Iya lah, tuh gue punya jakun." Ujar ku sambil menunjukan bukti bahwa aku itu cowok.

"Terserah." Zoel seperti orang yang tidak percaya bahwa aku ini laki-laki. Dia sepertinya mengetahui sesuatu.

Bersambung...
[25 Feb 2022]

RAZZ AND ZOEL ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang