Zoel itu siapa?

160 15 0
                                    

Happy reading!
Note: part sedikit panjang!

Razzy, key, dan eja harus menyelesaikan hukuman yang dipermasalahkan oleh razzy. Namun kamar mandi juga belum bersih, ketika bel masuk menyauri seluruh isi sekolah. Mau tidak mau razzy harus melanjutkan hukumannya sepulang sekolah nanti.

"Razz, capek Anjirt. Mana tadi di gangguin jadi ngulang-ngulang deh bersihin ni lantai." Key mengeluh, lalu mengendus lelah. Tangannya menyeringai di dahinya, telah banyak keringat menempel di dahi key.

Eja melakukan hal yang sama dengan key, ia membereskan alat-alat pembersih toilet, lalu meletakkannya di dalam ember khusus tempat menaruh alat-alat itu.

"Jadi, gue makasih sama kalian. Thanks bro." Razzy tersenyum tipis lalu menepuk punggung key, bergantian menepuki punggung eja.

"Let's go, kita ke kelas!" Setelah itu razzy melangkah keluar kamar mandi terlebih dahulu, mereka masuk ke kelas, dan duduk di tempat masing-masing.

Bel pulang sekolah berbunyi, seluruh siswa Darmagenti berhamburan keluar kelas untuk pulang ke rumahnya masing-masing. Sedangkan razzy, dan teman-temannya? Mereka masih memasukan buku-bukunya kedalam tas, dan harus segera menyelesaikan hukumannya.

"Huahhh! Kalian pulang aja duluan, gue bisa slesein semuanya. Tenang aja." Setelah memasuki semuanya dalam tas, razzy berujar.

"Serius razz? Ya udah kita pulang duluan, yuk ja." Ujar key. Sambil menggandoli tangan eja yang ada di dekatnya.

"Ya sana Gih pulang, eja juga, jangan sungkan, sana." Ujar razzy sembari memberikan senyum sumringah.

"Senyum Mulu lu." Key tertawa kecil, pasalnya humornya tak tertahankan jika razzy mengeluarkan senyuman manizzznya.

Razzy menyentak lengan key, lalu menginjak kaki key. Key sang korban, berdecak kesakitan akibat si pelaku.

"Gapapa lah, senyum ibadah. Gimana si lu key." Eja ikut nimbrung percakapan keduanya.

"Udah sana Gih pulang, ngomong terus malah gak jadi pulang nanti." Ujar razzy, menyuruh key, dan eja untuk segera pulang.

Setelah key, dan eja pulang. Razzy bergegas segara ke kamar mandi.

'Brugh'

Tak ada angin, tak ada hujan. Razzy menabrak sesuatu.

"Ugghh... Sakit bego." Gertaknya. Razzy segera melihat siapa yang ia tabrak itu.

"Elo?!"

"Kenapa?" Zoel ternyata masih belum pulang, entah ada urusan apa.

Razzy tak mau lama-lama berhadapan dengan pembawa sial menurutnya, segera ia melanjutkan perjalanannya menuju kamar mandi.

Ketika sampai ke kamar mandi, razzy terkejut karena kamar mandi yang tadinya baru saja ia bersihkan, ternyata sudah kotor kembali, dan malah lebih parah sekarang.

"Nasib gue gini amat ya," decak sebal dari razzy terukir di mulutnya, suasana hatinya tidak begitu bagus sejak pagi tadi.

"Mau gue bantuin?" Suara seseorang tiba-tiba terdengar di telinga Razzy, suaranya tak asing baginya, ia berbalik untuk memastikannya.

RAZZ AND ZOEL ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang