10. Memori 〇

483 71 15
                                    

⑅୨୧⑅*⑅୨୧⑅*⑅୨୧⑅*⑅୨୧⑅*⑅୨୧⑅*⑅୨୧⑅*

Y/n kembali terjatuh ke dalam dimensi gelap seperti sebelumnya. Ketika ia berusaha untuk bangkit, mendadak di sekelilingnya berputar sangat cepat bagai aliran waktu. Ia menjerit ketakutan, berjongkok, dan memejamkan matanya rapat-rapat.

Setelah merasakan semuanya kembali normal, ia turut kembali membuka matanya perlahan dan langsung disambut oleh sinar matahari yang hangat.

"Ini.... pemakaman?" gumamnya bertanya-tanya, ia bingung kenapa dirinya berada di sana jika memang dikembalikan lagi ke dunia.

Lamunannya buyar ketika terdengar langkah kaki seseorang yang mendekatinya, begitu Y/n membalikkan tubuhnya, terlihat seseorang yang terlihat tidak asing baginya. Ia mengenakan kaus putih dibalut dengan kemeja kotak-kotak dan celana legging hitam serta tengah membawa seikat bunga.

"....Mikey?"

Pemuda yang memiliki tinggi 162 cm itu terus melewatinya tanpa mempedulikan keberadaannya, langkahnya baru terhenti di depan sebuah makam yang sangat dikenali oleh gadis itu yang membuatnya menyadari jika dirinya tidak terlihat.

'Untuk apa dia ke makam keluargaku?'

Mikey menaruh bunga yang dibawanya di depan batu nisan makam tersebut, menyatukan kedua telapak tangan di depan wajahnya lalu berdoa.

"Sudah dua tahun ya...."

".....Y/n..."

Y/n terkejut mendengar namanya keluar dari mulut Mikey. Perasaannya hancur ketika tahu dirinya memang benar-benar sudah mati. Ia melihatnya berlutut di depan makam keluarganya dan mulai mencurahkan isi hatinya.

"Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan sekarang..."

"Aku memutuskan untuk menjauhi teman-teman kita demi melindungi masa depan mereka...." curhatnya.

'Dua tahun? Tapi rasanya ini baru saja terjadi...' batinnya dengan tubuh kaku.

'Dan... apa maksudnya? Dia menjauhi semua orang?'

"Kalau saja aku bisa mengikutimu ke alam sana..."

Mendengar kalimat itu dan melihat Mikey yang mulai menitikkan air matanya, Y/n yang tak kuasa menahan dirinya lagi untuk tidak berbuat apapun, segera berlari dan memeluknya dengan erat. Namun sebelum itu terjadi, dirinya sudah kembali terlempar ke sebuah tempat dan timeline yang berbeda.

'Lagi?!'

Y/n, dengan kedua matanya yang masih berkunang-kunang, menangkap dua sosok yang mustahil tidak dikenalinya. Seorang anak laki-laki tengah membonceng seorang gadis kecil dengan sepedanya, keduanya tertawa riang bersama.

"Ini...."

"Aku akan membawamu ke tempat dimana bunga-bunga bermekaran, Y/n!" seru anak laki-laki berambut blonde yang memboncengnya.

"Eh?? Beneran??" tanya gadis itu dengan kedua mata berbinar, yang ternyata adalah Y/n semasa kecilnya.

"Tentu! Pemandangan di sana sangat indah, aku yakin kau pasti akan menyukainya!"

"Yeeeyyy!!!"

Melihat hal itu, Y/n teringat dengan kenangan masa kecilnya bersama Mikey, ia baru menyadari kalau orang yang selama ini dianggapnya menyebalkan ternyata sudah menaruh perhatian padanya sejak lama di balik sikap dinginnya.

"Mikey..." lirihnya menyebut nama tersebut dengan air mata yang membasahi kedua pipinya.

.

❈ 𝑷𝒓𝒆𝒄𝒊𝒐𝒖𝒔 𝑻𝒉𝒊𝒏𝒈 | 𝘊𝘰𝘶𝘯𝘵𝘥𝘰𝘸𝘯 ❈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang