13. Pengkhianatan 〇

490 56 2
                                    

⑅୨୧⑅*⑅୨୧⑅*⑅୨୧⑅*⑅୨୧⑅*⑅୨୧⑅*⑅୨୧⑅*

23 Oktober 2005

Y/n terbangun karena merasa ada sesuatu yang berat menimpa tubuhnya. Begitu membuka matanya, ia sangat sangat terkejut mendapati Mikey tengah memeluknya dari belakang layaknya guling.

"Oh kau sudah bangun, ohayou," sapanya melepaskan pelukannya lalu menggosokkan matanya.

"Apa yang kau lakukan?! Dasar mesum!!" jerit Y/n sambil melemparkan bantal ke wajah Mikey.

"Lagipula sejak kapan kau di sini?!"

"Semalaman," jawabnya dengan raut tanpa dosa.

Wajah Y/n seketika memanas dan memerah. "S-semalaman?! Kau bercanda kan?!"

"Tidak. Emma yang menyuruhku tidur disini."

Tubuh gadis itu seketika membeku. Semalaman katanya?! Jadi itu artinya mereka tidur bareng sampai pagi tiba.

"Tenang saja, aku tidak berbuat macam-macam kok." Mikey membuka selimutnya lalu beranjak dari kasur, mengangkat kedua tangannya tinggi-tinggi untuk meregangkan tubuh.

"Hoamm.... tidur yang nyenyak sekali."

Mikey beranjak keluar kamar meninggalkan Y/n yang masih tidak bergeming.

Di ruangan utama, Emma tengah asyik menikmati teh hangat dan sebungkus roti sembari menonton TV.

"Ohayou, Y/n-chan," sapa Emma ketika gadis yang bermarga asli Kinoshita itu duduk di sebelahnya sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk, ia baru saja selesai mandi.

"Ohayou," balasnya dengan malas, mengingat Emma lah yang menyuruh kakaknya untuk tidur sekamar dengannya.

"Bagaimana malammu?" tanyanya berpura-pura polos.

"'Bagaimana' katamu? Sangat tidak baik," jawab Y/n menyandarkan kepalanya pada tangannya, melirik Emma dengan perasaan sedikit kesal.

"Jangan marah padaku, habis semalam kamu terlihat sangat sedih dalam tidurmu, jadi aku menyuruh Mikey tidur bareng kamu," ujar Emma dengan santai.

"Tapi bukan begitu juga caranya...."

"Emma, mana sarapannya??" teriak Mikey dari ruang makan.

"Ah iya, pagi ini aku malas buat masak, kalau mau makan roti yang ada di atas meja saja!" jawab Emma yang juga berteriak agar terdengar sampai sana.

'Gawat...'

Tak lama berselang, Mikey sudah melingkarkan tangannya pada leher Y/n dari belakang. "Y/n-tan, masakin dong, aku lapar nih," pintanya merayu.

'Yappari...'

"Aku tidak mau! Makan saja roti seperti yang dibilang Emma tadi!"

"Oh ayolah, roti tidak akan membuatku kenyang," katanya memelas sambil mengeratkan pelukannya, menyentuhkan wajahnya pada surai maple gadis itu.

❈ 𝑷𝒓𝒆𝒄𝒊𝒐𝒖𝒔 𝑻𝒉𝒊𝒏𝒈 | 𝘊𝘰𝘶𝘯𝘵𝘥𝘰𝘸𝘯 ❈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang