22. Sekotak titipan 〇

530 76 7
                                    

⑅୨୧⑅*⑅୨୧⑅*⑅୨୧⑅*⑅୨୧⑅*⑅୨୧⑅*⑅୨୧⑅*

Sesampainya di rumah, Mikey mengajak Y/n masuk ke kamarnya, ia lalu cepat-cepat mencari sesuatu di antara kardus-kardus yang bertumpuk di sudut kamarnya. Tak heran ada banyak debu ikut beterbangan.

'Kamar ini lumayan juga, cuma jadi sempit karena banyak barang,' batin Y/n, kedua bola matanya mengitari seluruh ruangan hingga langit-langit.

"Ini kamar bekas abangku, jadi banyak barang," ucap Mikey seolah tahu yang ada di pikiran Y/n, gadis itu membeku sejenak.

'Sejak kapan dia bisa baca pikiran orang lain?'

"Wajahmu berkata begitu, aku bukan esper yang punya kemampuan membaca isi hati maupun pikiran orang lain."

Ekspresi Y/n berubah menjadi kesal, Mikey selalu membalas apa yang dipikirkannya dengan tepat.

"Walaupun begitu, kau harusnya rajin membereskan kamarmu sendiri," kata Y/n mengingatkan. Memang banyak debu dan sarang laba-laba di sekitar tumpukan kardus dan langit-langit kamar. "Kasihan Shinichirou-san."

"Cerewet!"

"Apa katamu?!"

"Ah ketemu!" Mikey mengeluarkan satu kotak berukuran kecil lalu memberikannya pada Y/n.

"Apa ini?" tanya Y/n dengan tatapan curiga.

"Buka saja!"

"Pasti isinya kecoa atau semacamnya kan? Aku sudah tahu niat burukmu, Mikey!!" ucapnya dengan nada murka, dulu ia pernah dikerjai oleh bocah lelaki itu semasa sekolah dasar. Saat itu, Y/n yang baru pindah ke sekolah yang sama dengan Mikey dikirimi sebuah kotak kecil sama seperti sekarang, namun saat dibuka, isinya penuh dengan bangkai hewan menjijikkan. Setelah ia bertanya pada teman sekelasnya, akhirnya gadis itu tahu pelakunya, Sano Manjirou dari kelas sebelah yang masih tidak menerima kekalahannya.

"Oh ayolah, aku bukan anak kecil yang akan mengerjaimu dengan hal semacam itu lagi."

Setelah beberapa lama, Y/n akhirnya yakin kalau Mikey tidak berbohong, perlahan ia membuka kertas yang membungkus kotak tersebut dan melihat isinya. Sebuah liontin, dengan bandul berbentuk love.


"Ini...." Y/n langsung membuka bandul tersebut dan melihat foto di kedua sisinya. Di sisi kiri terdapat foto dirinya bersama sang kakak semasa kecil, dan di sebelah kanan ada foto mereka bersama kedua orangtua mereka.

Y/n menatap lekat-lekat kedua foto itu. Meski sudah berlalu beberapa tahun, liontin dan foto-foto itu tidak rusak, mungkin sang kakak menjaganya dengan sangat baik untuk diberikan padanya.

"Tapi... kenapa ada padamu?" tanya Y/n mengalihkan pandangannya pada Mikey.

"Sepertinya kakakmu sudah punya firasat buruk tentang ini, jadi dia menitipkannya pada Shinichirou sebelum kalian pindah dari Tokyo."

"Dan dia menyuruhku untuk memberikannya padamu jika kau kembali suatu saat."

Y/n tersentak, jadi sang kakak sudah tahu bakal terjadi sesuatu yang buruk, tapi mengapa ia tidak membicarakan tentang firasat itu padanya? Andai saja ia memberitahunya, maka kakak dan ayahnya sekarang mungkin masih ada bersamanya.

❈ 𝑷𝒓𝒆𝒄𝒊𝒐𝒖𝒔 𝑻𝒉𝒊𝒏𝒈 | 𝘊𝘰𝘶𝘯𝘵𝘥𝘰𝘸𝘯 ❈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang