Pada tahun-tahun lalu, aku bermimpi dari balik pintu dapat menatap dunia yang luas.
Lalu, tersadar pada tahun-tahun ini, kenyataan merupakan hal yang buas.Kata orang-orang aku harus berpuas,
Tak tahu saja mereka aku hampir tak bernapas
Saat beberapa orang hanya menganggapku ampas.Di dunia yang luas,
Sedang aku banyak terbatas
hingga sulit mencapai atas.
Tapi bukankah manusia adalah makhluk yang tak pernah berpuas?Lantas, mengapa aku harus membalas?
Atas luka yang tak bisa terhempas
Untuk membuat semua hal menjadi impas
Bukankah Tuhan mengatakan sabar tak terbatas?-a.s