#18

4K 185 0
                                    

"Put Gua laper nih" Ucap Dinda

"Gua gaada makanan Din, lu tunggu sini bentar ye. Biar gua cariin makan" Ucapnya

"Gamau, Gua ikut ntar kalo gua di makan harimau gimana?" Protesnya

"Ya enggak lah, Di kira ini hutan rimba? Nih ya se serem seremnya hutan di indonesia, gua belum pernah tuh ketemu binatang buas di dalamnya" Charlotte menjelaskan

"Emang lu pernah masuk hutan?" Tanya nya

"Sering...."

"Hutan gaib tapi" Ucapnya lirih

"Apa? Lu bilang apa barusan?"

"Gaada, udah lu duduk diem di sini. Biar gua cariin makanan enak" Ucapnya, setelahnya ia berlalu tak memedulikan teriakan Dinda

Tak lama kemudian Charlotte kembali dengan dua ikan besar di tangannya.

"Din, Siapin api. Gua mau cuci nih ikam" Ucapnya dengan darah kelinci yang mengucur deras.

Dinda yang melihat hal itu terkejut, ia memastikan gadis di depannya ini beneran temannya atau bukan.

"Heh! Ngapain bengong, buruan di bikin apinya. Oh nih korek api" Ucapnya melemparkan korek api ke Dinda

Setelahnya ia pergi memotong-motong dan membersihkan daging ikan tersebut di sungai yang dekat dengan tempat mereka berdiam semalam.

Charlotte membakar ikan yang di tangkapnya, ia memberikan satu ke Dinda untuk dia makan.

"Nih makan"

"Beneran bisa di makan?"

"Ya bisa lah, mau nggak? Kalo nggak biar gua sendiri yang makan"

"E-eh jangan, gua kan juga laper" Ucapnya mengambil satu tusuk ikan di tangan Charlotte

Mereka memakannya dengan lahap.

"Enak Put, Padahal gaada bumbu nya" Ucap Nya

"Btw lu kok bisa buat begini semua, lu udah sering tersesat kah?" Ia bertanya

"Sembarangan, Gua udah biasa menjelajah hutan sama sepupu gua"

"Ngeri, Napain uga lu menjewajah hutan" Ucapnya dbegan mulut penuh

"Telen dulu baru ngomong, Sepupu gua kan pecinta binatang buas. Dia ngajakin gua buat liat binatang hutan yang gk boleh di pelihara di rumah" Jelasnya, yang hanya di Angguki oleh Dinda

"Baru tahu gua, daging kelinci seenak ini"

"Mau nyoba yang lain gk?"

"Enggak, udah kenyang gue"

(Penulis sih gk pernah kehutan ya, malesin yah tapi penulis pecinta Serigala kok awoqawoq)

****

Gus Robin tengah mencari Charlotte dan Dinda, ia tak sendirian ia di temani oleh beberapa orang suruhannya tuan Daisuke.

Mereka berpencar, Gus Robin di temani anak kedua nya tuan Daisuke, Charles Adibah atau bang Adib.

"Bin bin, darah apaan tuh?" Ucapnya menepuk-nepuk lengan Gus, tidak ada sopan santun memang anak ini dengan yang lebih tua kok manggil nya tanpa embel-embel kak/mas/Gus

Gus Robin melihat ke arah yang Adib tunjukkan, Mereka pun pergi mengikuti jejak darah yang berceceran di tanah.

****

Charlotte berniat membasuh mukanya dengan air mengalir di sungai, Ia juga mengajak Dinda untuk sekedar membasuh muka juga.

Saat hendak keluar dari air Charlotte menginjak batu yang berlumut, tentu saja batu itu licin hal itu membuat Charlotte kehilangan keseimbangan dan jatuh terpeleset, ia beruntung karena tak terjatuh di bebatuan melainkan di tanah.
Ia merasakan nyeri di kaki kanan nya.

[Sudah Terbit] Assalamualaikum Istrinya GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang