#25

3.8K 200 2
                                    

Sorry bikin nunggu, dan makasih yang udh mau nunggu.

Reading Text
[ngga tau itu artinya apaan, dah lah]
........................

Satu bulan sudah berlalu, April sudah berganti Mei, mei pun sudah tak lama lagi. Namun gadis bernama depan Charlotte itu tak kunjung bangun dari turu panjang nya, mungkin kah ia sedang berpetualang? Atau mungkinkah sudah berada di ladang bunga menyaksikan bunga-bunga indah bermekaran bersama Orang-orang tersayang nya?.

Tidak ada yang tahu apa yang ia mimpikan saat ini, hanya Allah dan dirinya lah yang mengetahuinya.

Bukan lah seorang pangeran kerajaan, juga bukanlah sosok Nabi Muhammad SAW.
Namun beliau begitu setia menjaga kekasih hatinya, siang dan malam tanpa henti. Betapa mulianya cinta yang di dasari atas Allah swt.

Membacakan Ayat suci al-Qur'an untuknya, mengelusnya penuh kasih sayang. Sungguh saya sendiri yang ngetik pun jadi iri, apalah daya yang masih setia menjomblo, daripada berpacaran yang menyebabkan Zina ckckck.

[Abaikan bacotan jomblo]

"Indah banget ya mimpinya? Sampai-sampai gamau bangun? Gak kangen sama saya kah? Menyesal saya membiarkan kamu berlarian di sepanjang perjalanan, namun penyesalan pun sudah tak berguna, nasi sudah menjadi bubur" Ujarnya

"Bangun lah, aku ingin memeluk dan mencium mu, aku merindukan tawa mu, tingkah mu, suara mu, semua tentang kamu" lanjutnya

[Hoaaam, sebenernya saya ngetik ini dengan sedikit malas, masih mau hiatus sampe beberapa bulan kedepan lagi hmnn]

"Kamu ingin tahu orang yang membuat kamu begini kan? Bangun, kami sudah memenjarakan nya beberapa minggu lalu. Aku mohon bangun lah"

Terlalu larut dalam kesedihan, membuat penulis mengantuk dan berniat memberhentikan Novel ini, namun sayang, penggemarnya lumayan banyak, jadi makasih banyak sudah mensuport cerita ini.

Merasakan sebuah gerakan kecil, ia menatap tubuh kurus yang terbaring di brankar, ia mulai merasakan lagi sebuah gerakan ringan dari jari-jari yang ia genggam.

Perlahan namun pasti, sosok di hadapannya kini mulai membuka matanya, menelisik sekelilingnya lalu melihat ke arah Seseorang yang sejak tadi berpuitis dan memohon.

"G-Guuss" lirihnya

"Iya? K-kamu bangun? Alhamdulillah ya allah, terimakasih Ya allah" tak henti-hentinya berliau mengucapkan syukur

"A-aiirr"

Dengan sigap Robin mengambil gelas berisikan air mineral dan memberikannya untuk kekasihnya.

"Pelan-pelan, bismillah" Ujarnya.

Gus Robin membantu Charlotte duduk, ia tak memalingkan pandangan nya sekalipun, di tatapnya lamat-lamat wajah istrinya, pucat, rasanya sudah sangat kurus, berbeda dengan bulan-bulan sebelumnya, begitu chuby dan berseri.

"M-mama, p-papa m-mana gus?" Tanya nya dengan terbata-bata

"Di luar, sebentar aku panggilkan ya" Robin pun keluar dan memanggil semua keluarga yang di sini untuk kedalam

"Huwaaaaa Adek gue bangun, waaaa jadi kurus gini hwaaaaa" Histeris Charles

"C-cengeng" Ujarnya

Charles menangkup wajah adiknya, ia tatap lamat-lamat wajah pucat didepannya ini, dan ia kembali meneteskan airmatanya.
Di peluknya erat tubuh ringkih sang adik dengab isak tangis nya.

"Lain kali jangan asal nyebrang, di antara kita semua tuh suami lo yang paling keliatan kek gembel, di suruh makan gamau, mandi gamau, minum gamau, kucel pokoknya" ucapnya panjang lebar

"Ru, K-kakak m-mana?"

"Lagi di kantor polisi"

"Mau pulang"

"Apa?!" Pekik keempat orang dewasa di sana

Charlotte menatap keempat orang dewasa di depannya dengan memelas.

"Yang bener aja! Kamu baru bangun loh, masa dah minta pulang, ga bisa ga bisa" ujar sang ibu

"Gue setuju ma mom, lo blom boleh pulang, dokter juga kan belum ngasih ijin lu buat pulang" Setuju Eru

Charlotte menatap sang ayah, namun sayangnya ayahnya hanya tersenyum lalu menggeleng. Satu-satunya harapan Charlotte adalah suami nya, namun sangat di sayangkan, Gus Robin menepuk kepalanya dan berkata, "Saya juga ga ngijinin kamu buat pulang, kamu masih perlu perawatan"

Dan mewek lah Charlotte, matanya Sudah berkaca-kaca, sebentar lagi pasti akan menangis.

"Hu~ hic waaaaaa, mau pulang! Mau pulang! Nggamau di sini aaaa!"

"HAAAAA! MAU PULAAAANG!"

"Aduh aduh, iya nanti biar papa bilang sama dokternya" bujuk sang ibu

"Beneran?"

"Iya, sudah sekarang kamu tidur lagi"

"Nggamau, mau jalan-jalan"

*******
"Re" Panggil Gus Robin, Namun Charlotte tak menyahuti ia memandang kosong ke depannya.

"Istriku" Panggilnya sekali lagi.

"Eh Gus? Kenapa?" Tanya nya

"Lagi mikirin apa sih? Aku panggil kok gak nyahut"

"Ngga, ngga lagi mikirin apa-apa kok"

"Mnn Mas Gus, Aku boleh minta sesuatu gak?"

"Mau minta apa sih hm? Coba bilang Insyaallah mas turutin" Ujarnya menatap lembut istrinya.

Charlotte tersenyum manis, ia mendekatkan dirinya tepat di telinga Gus Robin dan membisikkan sesuatu yang sukses membuat telinga dan wajah Gus Robin merah padam.

"Kamu! Gak gak gak ini di tempat umum" Tolaknya

Charlot mengerucutkan bibirnya, "Gus mah gituuu, ngambek nih hmp!"

Gus Robin menengok kesekelilinya, setelah memastikan keadaan ia pun mendekati wajah istrinya, dan.........

To Be Continued

Lanjut part berikutnyah mafreeennn!!!

[Sudah Terbit] Assalamualaikum Istrinya GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang