#10

5.1K 208 0
                                    

+++

"Put bangun cepett, Cepetann oii" panggil Afni.

"Duh gimana nih, kok nggak bangun-bangun nih anak" keluhnya.

"Siram aja, siram" usul Fani.

Sarah dan Afni pun menciprati Charlotte dengan air agar gadis itu segera bangun, pasalnya ini sudah masuk jam sholat tahajjud, jika mereka tidak sampai di mushola tepat waktu mereka akan mendapat hukuman.

"Aah!! Apasih! ganggu tidur aja!" kesalnya.

"Asstaghfirullah nonaaa, bangun!" kesal Fani, ia sadar sahabatnya yang satu ini benar-benar orang yang menyebalkan.

Akhirnya mereka bertiga menyeret gadis blasteran tersebut untuk ke masjid bersama, Mereka melakukan Sholat berjama'ah bersama.
Tidak dengan gadis yang satu ini, ia malah kembali tidur di barisan paling belakang.
Afni, Sarah, dan Fani berusaha menutupi Charlotte agar tidak ketahuan tengah tidur

Setelah selesai mereka kembali ke asrama, ada yang ikut tadarusan setelah sholat subuh, ada yang setor hafalan jus, ada yang mencuci baju, ada juga yang kembali tidur.

****

"Agh hp gua kemana badjing?!" umpat nya, ketika ia tengah mencari-cari benda persegi kesayangannya untuk menonton film animasi favoritnya.

"Oi liat hp gua nggak?" Ia bertanya kepada dua temannya yang tengah belajar sebuah kitab fatul izhar.

"Enggak, ya lagian elu di pesantren bawa hp" jawab Fani.

Brak!

Sarah masuk dengan tergesa-gesa tanpa mengucapkan salam.

"Guys, ada razia!" pekiknya.

"Put hp lu ada nggak?" Tanya nya, yang di jawabi oleh gelengan kepala.

"Gawat gawat gawat, para dewan razia dadakan waktu kita semua lagi sholat tahajud tadiii. Pasti hp lu mereka yang ambil" ucapnya lagi dengan heboh.

BAGI YANG MERASA KEHILANGAN BENDA BERHARGA NYA DAN TELAH MELANGGAR PERATURAN SEGERA BERKUMPUL DI LAPANGAN, SEKARANG!

Tak peduli teriakan teman-temannya, Charlotte berlari kencang menuju lapangan dengan masih menggunakan kaos lengan pendek dan celana pendek nya, ia berlari sekencang mungkin untuk sampai di sana.

Sesampainya di sana ia melihat seseorang yang tengah bersiap untuk menghancurkan benda persegi tersebut.
Ooh Tuhan! Itu hp nya, benda kesayangannya yang ia beli dengan hasil kerjanya sendiri, menggunakan uang nya sendiri.

"TIDAK!" Teriaknya yang mengundang perhatian para santri yang berada di sana, yang juga melihat benda miliknya di hancurkan tanpa adanya pengampunan.

"JANGAN COBA-COBA LU HANCURIN HP GUA!" Pekiknya memperingatkan.

Mereka yang di sana merasa bahwa gadis ini sudah gila, sudah tidak menutup aurat, rambutnya diwarnai dan berani berteriak kepada seorang Gus, pikir mereka.

Sang Gus hanya acuh tak acuh, ia berniat menghancurkan ponsel tersebut menggunakan palu.
Belum sempat menghancurkan nya sang gadis sudah lebih dulu melompat ke tubuh Gus dan memohon kepadanya.

"Hikss jangan... jangan di hancurin hiks" pintanya.

Gus Robin mendengus, ia melepaskan lilitan gadis tersebut dari tubuhnya, ia melepaskan surban miliknya dan memakaikannya pada gadis itu untuk menutupi auratnya.
Yah meski tak tertutup seutuhnya.

"Kamu tahu peraturan di pesantren? Di larang memakai ponsel di pesantren" tegasnya.

"YA TAPI JANGAN DI HANCURIN! LU MANA TAU SIH USAHA GUA KERJA KERAS NYARI DUIT CUMA BUAT BISA BELI TUH HP!" Teriaknya lagi, kali ini ia benar-benar marah, benda kesayangan nya di perlakukan tidak senonoh dan hampir di bawa ke isekai oleh pria di depannya ini.

[Sudah Terbit] Assalamualaikum Istrinya GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang