Sheet 05 - : Pengakuan

660 116 16
                                    

"Fe!"

Felix menoleh saat ada yang memanggil namanya "Oh Jisung, kenapa?"

Jisung berlari menghampiri Felix "Mau kekantin ya, Fe?"

Felix mengangguk "Iya⏤"

"Aku boleh bareng sama kamu?"

Felix ragu, tadinya ingin mengangguk memperbolehkan Jisung tapi sebuah tangan menariknya kebelakang.

"Kak Felix bareng gue. Ayo kak."

Felix diseret lembut menuju kantin "Aduh, Je, pelan-pelan dong jalannya." Ucap Felix.

Jeongin berhenti, natep Felix sebentar, lalu mengelus tangan si manis "Maaf maaf, tadi tiba tiba panas banget, jadi pengen cepet-cepet pergi dari sana." Ucapnya.

Felix terkekeh kecil "Jeongin cemburu ya?"

Jeongin membuang wajahnya kesembarang arah "E⏤engak kok!"

Mereka berdua berhenti di meja kantin yang masih kosong.

"Tunggu disini, aku pesan makan dulu."

Jeongin pergi memesan makanan.

Felix asik main ponsel, tapi gak lama Jeongin balik lagi.

"Kakak mau makan apa? aku gak tau, lupa nanyain, ehehe."

Felix geleng-geleng kepala, dia pikir Jeongin sudah tau "Aku mau sosis."

Jeongin mengangkat satu alisnya "Sosis? sosis apa?"

"Sosis, masa kamu gak tau sosis?"

"Sosis kan banyak kak, kakak mau sosis punyaku?"

Felix melotot lucu "Yang Jeongin!"

Jeongin tertawa lalu buru-buru pergi memesan makanan saat melihat Felix hampir saja melempar satu botol aqua.

"Dasar," Dengusnya.

Sepuluh menit Jeongin datang membawa nampan berisi dua buah sosis dan dua gelas es teh manis.

Mereka berdua makan dengan tenang, sesekali Jeongin mencuri-curi pandangan ke Felix.

Sumpah ya, Felix tuh cantik banget, apalagi pas lagi makan gini.

Jeongin jadi merasa beruntung karna Felix nerima dia jadi pacarnya.

"Kak,"

Felix menatap Jeongin "Apa?"

"Kak Felix cantik."

Felix tersedak, astaga Yang Jeongin ini suka sekali membuat orang terkejut.

"Ishh, Jeongin!"

Felix malu.

Jeongin udah selesai makan, dia nyingkirin piringnya. Lalu natep Felix yang lagi serius makan, gak lupa di pipinya ada semburat merah yang ngebuat si manis tambah imut.

"Kak Felix cantik deh."

Felix kesel, Jeongin tuh suka banget buat dia deg-degan. Kan Felix kesel karna acara makannya terganggu.

"Jeongin ishh, ngomong lagi aku pindah meja ya?"

"Pindah kemana? semua meja udah penuh." Ledek Jeongin.

Mata Felix mengitari area kantin yang ramai, mencari kursi yang masih kosong. "Di sebelah Jisung masih kosong." Sekarang gantian Felix yang meledek Jeongin.

Jeongin mendelik gak suka kalo Felix ngomongin Jisung.

Takut dia tuh, nanti Felix bisa-bisa berpaling dari dia lagi.

"Jangan bahas kak Jisung kalo lagi berdua sama aku."

"Kenapa?"

"Aku gak suka."

Felix menaikkan satu alisnya, dia mencubit pelan pipi Jeongin "Itu tandanya kamu cemburu, iya kan? ngaku, Je."

Jeongin ngambil es teh punya Felix, di minum sampai tinggal setengah "Iya aku cemburu, gimana gak cemburu? kan kak Jisung mantan kak Felix."

Felix kaget "Lho, kamu udah tau ya?"

Jeongin bersidekap dada "Iyalah, itu artinya aku cinta banget sama kakak."

Kayanya Jeongin harus berterima kasih sama Asahi yang udah cerita dan ngasih tau tentang hubungan Felix dan juga Jisung dengan geratis.

Felix geleng-geleng kepala, astaga Jeongin bocah sekali.

"Kamu kok bisa suka sama aku, Je?" Tanya Felix penasaran.

"Sekarang aku tanya, kok kak Felix bisa suka sama aku?" Jeongin malah balik nanya.

Felix berdecak pelan "Kan aku nanya duluan, ish!"

"Waktu lagi di hukum sama Ayahnya kak Felix aku gak sengaja liat kak Felix lewat di pinggir lapangan indoor. Aku yang lagi main air langsung terpana, kak Felix cantik banget, sumpah deh." Jeongin ngangkat dua jarinya.

Jeongin ngomong jujur kok, awal dia suka sama Felix ya gitu, simpel banget emang.

"Tau gak sih kak...sebenernya aku nembak kamu tuh cuma modal nekat doang, tapi siapa yang sangka bakal di terima." Selesai cerita Jeongin lanjut nyeruput es teh punya Felix lagi.

"Kak Felix kok mau nerima aku ya, pasti ada alesannya kan?"

"Waktu acara mpls lalu sebenernya aku ada di atas, merhatiin murid-murid baru. Soalnya kalian masih lucu-lucu. Nah kamu telat kan?"

Jeongin ngangguk, iya dia telat soalnya ban motornya kempes di tengah jalan gara-gara numpangin dua temennya. Iya, mereka cengtri.

Felix menopang dagu sambil merhatiin wajah Jeongin "Waktu Ayah marahin kamu di depan gerbang, sebenernya aku merhatiin dari atas."

"Apalagi waktu mpls hari kedua, kamu berhasil buat Ayahku misuh-misuh dirumah, karna kamu nyalahin petasan di depan Ayah."

"Dari situ aku mulai tertarik sama kamu, Je." Ucap Felix sembari memamerkan deretan giginya.

[ Tbc ]

[ Tbc ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tiramisu [Jeonglix] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang