kantor

2.9K 189 3
                                    

Pagi hari menyapa menganti malam, setelah ke jadian jaemin yang di culik banyak bodyguard jeno yang di ganti bahkan jaemin dapat melihat banyak jawah baru di rumah megahnya.

Pagi hari setelah sarapan jaemin kembali pada rutinitas paginya belajar dengan guru privatenya hingga jam menunjukan pukul 11(sebelas) siang.

"baik nana untuk hari ini saya cukupkan kita lanjutkan minggu depan" membukukan tubuhnya sebagai penghormatan sebelum berlalu dari kediaman rumah megah tuanya.

Menghela nafas jaemin memutar otaknya untuk mengusir kebosananya. Tampa harus keluar dari rumah!

Astaga apa ada cara agar dapat keluar namun selalu aman?

Hey keluar dengan cara aman?, senyuman memgembang saat satu ide muncul dari kepalanya.

Pasti sangat menyenangkan jika ia memasakan makan siang untuk jeno, ralat meminta bantuan para maid untuk menyiapkanya

Dengan penuh ke sabaran wanita paru baya yang menjabat sebagai pimpinan maid di rumahnya sangat telaten membantu menyiapkan makanan lalu  menyimpan masakan dalam beberapa kotak bekal, agar memudahkan tuan mudanya.

"bibi apa semuanya sudah selesai?" mendapat jawaban yang sangat memuaskan baginya, jaemin tersenyum menaiki tangan untuk bersiap

Ia harus tampil sempurna biar gak di kata-katain sama tante penghuni perusahaan daddynya.

Ia harus tampil sempurna biar gak di kata-katain sama tante penghuni perusahaan daddynya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nana manis punya aeri/ di tatap tajam sama jeno/ eh gak punya jeno-_-.

Mobil yang mengantar jamein memasuki area sekolah setelah memastikan mobik terpakir dengan benar

Sosok berbadan kekar keluar dari kursi pengemudi, membukakan pintu untuk tuan mudanya

Sebelum memasuki gedung besar di hadapanya jaemin berbalik, mengambil barang bawaanya.

"paman pulang saja nana nanti pulang sama daddy"

Meskipun ragu pria dewasa tersebut tetap melaksanakan perintah tuan mudanya, membungkukan badanya sebelum berlalu dari pintu masuk gedung.

Senyum ceria jaemin tak dapat di sembuyikanya, penuh ke tidak sabar, sudah sangat lama ia tidak datang ke kantor.

"anak kecil gak boleh main di sini" tangan besar manahan lengannya saat akan memasuki ruangan jeno.

"tante siapa?" meskipun sudah lama tidak mengikuti jeno ke kantor jaemin masih dapat mengigat orang-orang yang pernah di temuinya

Selain kariawan baru yang mungkin saja baru bergabung dengan perusahaan daddynya.

"tante?"

"anak kecil nakal, berani sekali kamu ini"
Tanganya terangkat ingin menyeret jaemin ke luar, perlawanan jaemin menyebabkan barang bawaan  yang ia bawa terjatuh hingga tercecer di lantai putih kantor

Matanya membulat, selaput bening mulai memenuhi korneo matanya.

Hening sesaat bahkan wanita dewasa di hadapanya mengkerutkan dahinya melihat ekpresi sedih? Bocah di hapanya.

Ceklek

Pintu ruangan di hadapan mereka terbuka memperlihatkan jeno yang tidak terlalu kaget dengan ke  hadiran putra manisnya

Namun apa yang terjadi?

"ada apa ini?" nada itu selalu dingin namun terkesan sangat elegan.

"hiks" satu insakan yang berhasil menyita atensi jeno.

"a-ah ini tuan ada anak kecil yang masuk ke dalam kantor, mungkin resepsionis di depan sangat lalai, maaf atas kekacauan ini"membungkukan tubuhnya.

Sebelum tanganya kembali menarik tangan jamein lebih dulu jeno menarik tubuh itu untuk di bawa masuk dalam ruanganya

Pintu tertutup menyisakan tanda tanya besar pada kepala sang wanita.

"hueeee daddy" pecah sudah tangisan jaemin, semua rencananya telah gagal bahkan jeno tidak mencicipi masakan yang ia buat dengan susah payah, meskipun ada sedikit bantuan dari para maid tapi

Tapi tetap saja, bagi jaemin semuanya telah berakhir.

Melihat jaemin yang menagis dengan wajah memerah sangatlah mengemaskan bagi jeno,  tetap saja ia tak bisa melihat anak manisnya menagis terlalu lama dan sangat nyaring.

Mengangkat tubuh ringan itu untuk ia dudukan pada pahanya.

"daddy di beritau kalo nana mau makan siang sama daddy?"

Pertanyaan yang di angukan oleh jaemin.

"t-tapi tante tadi hueeee" sebelum menyelesaikan ucapanya tangisan kembali pecah.

Jaemin kembali menangis mengigat kembali masakanya yang tumpah.

Berbeda dengan jeno yang mengeraskan rahangnya, apa karyawan tadi telah melakukam sesuatu yang buruk pada anaknya?.
















Yuk semangat yuk siapa tau bisa dapat daddy kayak jeno

Daddy[NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang