tunangan

3K 153 3
                                    

Pagi kembali menyapa mengeser malam, saatnya semua mahluk hidup memulai harinya begitupun dengan sosok manis jaemin yang membuka matanya.

"ugh" lenguhnya berusaha menyamakan sinar matahari yang memasuki penglihatanya.

"akh" jaemin membulatkan matanya saat merasakan sakit di beberapa titik pada tubuhnya.

Ceklek

"sudah bangun?" jeno keluar dari balik pintu dengan nampa berisi makanan, di letakanya nampa yang ia bawa pada meja di dalam kamar mereka sebelum beranjak mendekat pada jaemin.

"hiks daddy sakit"  keluhnya berusaha untuk duduk di bantu jeno.

"mana yang sakit?" tanya jeno menyekat rambut jaemin ke arah samoping.

"ini, ini dan ini" jaemin menunjuk bibir leher dan terakhir bagaian bawahnya.

Sedikit terkekeh jeno mengusak rambut lembut jaemin.

"itu karena nana meminum minuman itu" tunjuk jeno pada sisa wine yang masih ada di atas meja dekat nampa yang ia taruh tadi.

"daddy"

"hm"

"lengket nana mau mandi tapi sakit gak bisa jalan" tutur polos jaemin yang membuat jeno gemas ingin kembali menerkam kelinci manisnya. Astaga tahan, tahan tuan lee jeno atau kau ingin membuat ankmu tak bisa bergerak hah?.

"tunggu daddy siapin air hangat buat nana mandi" jeno berlalu memasuki kamar mandi yang ada di kamarnya, mengisi bathum dengan air hangat.

Setelahnya jeno kembali untuk mengendong jaemin menuju kamar mandi.

"nana mandi ya habis itu sarapan " jeno yang ingin beranjak di tahan oleh jaemin.

"mandiin" satu kata yang membuat jeno mengangkat lengan kemejanya sebelum menuruti ke inginan si manis. Tenang gaes cuma mandi aja kok gak aneh-aneh.

15 menit kemudian jaemin sudah rapi dan bersih dengan setelah barunya yang jeno siapkan, dengan tenang jaemin menyantap sarapanya sesekali jeno akan mengomentari cara makan jaemin yang berantakan.

🐶🐰

Mobil yang jeno kendarai kembali memasuki perkarangan rumah megahnya, setelah mobil terpakir dengan sempurna barulah jeno keluaar bersama jaemin di gendongannya.

"lee jeno" panggilan yang berhasil menyita atensi jeno bahkan kakinya tak jadi menaiki anak tanga.

"ayah?" ya gaes ada tuan besar lee di kediaman tuan muda lee jeno.

Langkahnya berbalik menuju sofa ruang tamu, di dudulanya jaemin dan dirinya menghadap sang ayah. Jaemin hanya diam karena selama hidupnya ini adalah kali pertama ia melihat ayah dari daddynya.

"apa yang kau cari ke sini lee?" tanya jeno karena tak biasanya sang ayah mengunjunginya.

"apa kau lupa jika margamu lee juga?" bukanya mengatakan tujuanya pria parubaya di hadapanya ini malah ikut bertanya.

"ck, cepat katakan apa maumu" jeno sudah hapal betul sifat yahnya ini bukan tampa alasan sang ayah ada di sini.

"hahah baiklah, begini ayah ingin menjodohkanmu" kalimat yang berhasil membuat sesuatu dalam diri jaemin tersayat.

Sementara jeno sudah berdecak.

"Jangan mengaturku lee" bisakah jeno membenci ayahnya ini?.

"lihatlah dulu besok dia akan datang ke sini" jedanya melirik jaemin. Ah ia sudah tau pasal putranya yang mengangkat seorang anak dan ia akui anak yang jeno angkat sangat manis.

"ah, apa dia anak yang kau angkat lee?, aku rasa ia tak ke beratan jika daddynya akan menikah bukankah itu bagus nak? Siapa namamu?" tuan lee beralih bertanya pada jaemin berbeda dengan jamein yang menghindarinya.

"jangan banyak bicara pergilah"

"terserah lee, urusanku telah selesai" tuan lee beranjak dari kediaman putra semata wayangnya.




















YEAH BEGITULAH

Daddy[NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang