new trobel

2.7K 158 2
                                    

Sunyi dan gelap hanya itu yang jaemin rasakan setelah kesadaranya kembali. Manik bulatnya mengercap dapat ia rasakan eratnya ikatan pada tangan dan kakinya pada sebuah kursi kayu.

"sudah sadar?" suara wanita menyapa gendang telinga jaemin membuat sosok manis yang terikat mengencarkan pandangnya memcari sumber asal suara.

Derap langkah kaki berhenti tepat di hadapannya, hanya di temani cahaya remang ruangan dapat jaemin lihat samar - samar sosok yang berdiri di hadapanya.

"tan-tante galak?"

Itu adalah tante galak yang mengacaukan paginya. Wanita dengan balutan pakaian ketat memperlihatkan belahan dadanya tersenyum sinis.

Tubuh ramping jaemin bergetar, air mata siap jatuh mengenang di pelupuknya. Ia ketakutan melihat kuku-kuku tajam serta pisau yang di bawa oleh wanita di hadapanya.

"hai nana" tubuh jamein semakin gemetar dengan air mata yang sudah membasahi pipinya.

"apa kau anaknya jeno?, mungkin akan terdengar bahagia jika aku sebagai ibu angkat sangat menyayagimu seperti jeno,

tapi nana bukankah akan sangat bagus jika daddy mu memiliki anak dari darah daginya sendiri?, apa nana tau jika daddy nana dan aku akan menikah?, Nana harus pergi ok"

Bibir cerewet na jamein akan hilang jika ia di hadapkan dengan situasi sekarang, melihat bagaimana wanita di hadapanya memaimkan pisau di tanganya mampu membuat pikiran negatif memenuhi otak jaemin.

"t-tante jahat hiks"

"AKU INI BAIK BOCAH APA KAU TAU AKU YANG AKAN MELAHIRKAN PENERUA UNTUK KELUARGA LEE, PENERUS DARI DARAH DAGING MEREKA BUKAN DARI BOCAH PUNGUT SEPERTI MU INI!"

Jambakan pada rambutnya membuat si manis mendongak menahan rasa sakit di kepalanya ia hanya bisa menangis dan berdoa dalam hati semoga jeno akan menemukanya lagi.

Plak!!

"akh!"

Plak!!

Tamparan keras membuat sudut bibir jaemin terkoyak mengalirkan darah segar. Begitupun ke adaan pipinya garis merah memenjang membentuk jari tangan.

Air mata semakin deras berjatuhan meningalkan pelupuknya. Trauma lama jaemin kembali, pikiranya tentang kekerasa yang ia alami terbayang dalam kepalanya bagaikan kaset rusak.

BUGH!!

Tendangan kelak koeun pada pungung jaemin.

BRAK!

Pintu yang di tendang mengalihkan atensi orang di dalam ruangan, detik berikutnya beberapa pria berbadan besar memasuki ruangan.

"Siapa kalian se--"

Kalimat itu meguap begitu saja saat ia melihat siapa yang terakhir memasuki ruangan tempatnya menyekap jamein.

"j-jeno"

Bagaimana bisa?

Astaga apa yang akan terjadi denganya sekarang? Ais siapapun tolong koeun

Tatapan tajam jeno tak lepas dari wanita di hadapanya.

"d-dady?"

Jaemin hampir tidak sadarkan diri mengabaikan si wanita jeno berjalan mendekati pria manisnya mengangkat tubuh lemah jamein membawanya dalam gendongan.

"bawa ular ini ke tempat biasa"  perintah jeno yang segera di lakukan oleh bawahanya. Menyeret koeun bagaikan binatang ke luar. Membawanya pergi  untuk di tahan sebelum jeno sendiri yang akan turun tangan mengesekusi wanita itu.

Jeno memasuki mobil, mendudukan dirinya pada kursi penumpang. Memangku jaemin dengan mark yang akan mengemudi.

"jalankan mobilnya ke rumah dan hubungi dokter kim "






Yey aeri bisa bertangung jawab dikit hehehe

Daddy[NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang