babyJi

3K 172 3
                                    

Semuanya terjadi begitu saja si manis jaemin di kabarkan tengah mengandung.
Mengandung anaknya jeno semakin  membuat jaemin takut. Ia takut jika jeno tidak menyukainya dan berakhir dengan ia kembali di buang.

Setelah kepergian dokter pribadi keluarga lee, jaemin menjadi pendiam. Banyak hal yang ia pikirkan terlebih semenjak kesadaranya kembali ia tak menemukan jeno di sisinya.

Ingin mencari jeno pun si manis tidak bisa, kondisi tubuhnya sangat tidak memungkinkan. Ia masih lemas.

Tetesan bening membasahi wajah manisnya. Mengapa seperti ini ?, rasanya baru saja kemarin jaemin mendapat kebahagian berkat jeno mengadopsinya. Sekarang?, terbuang lembali.

Hari semakin berangsung pagi Lama menangis membuat si manis terlelap akibat lelelahan.

.
.
.

(tengah malam)

Di sisi lain terlihat pria dominan di tengah-tengah keramaian. Suara dj, lampu berwarna serta sub atau wanita dengan pakaian minim berkeliaran di tengah-tengah ramainya bar.

Di temani oleh sahabatnya, di sinilah tempat jeno melupakan sejenak masalahnya.

Meminum segala jenis alkohol yang tersajikan. Tidak ada yang berani mendekat untuk sekedar menghentikanya.

Perasaan apa ini?, seperti bahagia?. Entalah jeno tidak dapat mengepresikanya.  jeno harus bahagia atau sedih dengan kabar jaemin yang tengah mengandung.

Jeno tak tau apa itu keluarga. Ia di didik dan di besarkan untuk menjadi jeno yang sekarang.

Terlahir dari keluarga terpadang membuat ia di didik sangat keras agar siap untuk mengemban tangung jawab ayahnya. Sebagai pengusaha sukses sekaligus mafia.

Malam semakin larut berangsur pagi.

Tidak banyak yang terjadi untungnya. Hanya jeno yang mabuk berat berakhir di bawa oleh sahabatnya.

.
.
.

Tidak terasa malam telah berganti. Si manis mulai sedikit membaik dari hari kemarin. Tubuh lemasnya kembali  mendapat energi. Terlihat dari ia yang sedang  menyiapkan sarapan pagi di bantu beberapa maid.

Semua telah tertata dengan rapi sangat berbeda dengan keadaan hatinya yang luluhlantah.

Pagi yang berbeda,

Tidak ada jeno, tidak ada pangilan daddy, dan yeah tentunya tuan besar rumah yang entah ke mana.

'apa kali ini  jeno benar-benar akan membuangnya ?' seperti itulah batin jaemin.

Pikiran kacau membuat selera si manis menguap, dengan paksaan para maid jaemin hanya menyantap susunya sebelum kembali ke kamar,

Untuk kembali menangis.

Rasa takut di buang, mengerogoti otak jaemin. Trauma masa lalu masih terbayang jelas, terputar acak pada pikiranya.

Mencoba menenangkan dirinya dalam ke adaan yang  kacau sebuah jalan pintas terpikir di kepalanya.

"demi daddy, nana dan baby,

Good bay daddy jeno"

Up papay see you

Sepoiler = nana don't go plesee

Daddy[NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang