Chapter 9

51 1 0
                                    

£9

"Cakar naga?" Ulang Edgard tak percaya.

"Ya, lelaki itu adalah salah satu anggota bagian dari assasin."

"Ada perlu apa dia mengejar Ariel?"

Iris menaikan sebelah alisnya, "tentu saja, bukankah gadis ini adalah seorang putri darah suci?"

Edgard tersentak, dia tak mengira banyak yang sudah mengetahui rahasia darah Ariel.

"Nghh..A..yah.." erang Ariel kesakitan.

Iris menaruh tanganya diatas dada Ariel yang tercakar.
"Biarkan aku yang mengatasinya.."

"Kau sendiri, apa kau tak takut terkena kutukan itu?"

Iris diam sejenak, kemudian berkata.. "aku juga bagian dari assasin, "

Mata Edgard melebar, tangannya otomatis melepaskan Ariel darinya.

"Tapi, aku sudah keluar dan tidak mau berhubungan dengan mereka lagi!"

Edgard menatap wajah Ariel yang semakin lama semakin pucat. "Apa aku bisa mempercayaimu?"

"Tentu!"

Singg...

Sebuah cahaya bersinar terang dari tangan Iris menuju dada Ariel.
Darah itu seketika kering dan membentuk sebuah ukiran naga.

"Apa..ini?" Tanya Edgard sambik melebarkan matanya melihat ukiran itu.

"Kau sudah boleh menyentuhnya, aku sudah menghilangkan kutukan itu.."

"Apa..yang terjadi bila ia kembali dilukai oleh assasin itu?"

"Ada kemungkinan, kutukan itu akan kembali terbuka dan mungkin juga ia..segera mati."

"Ap..apa?Tak bisakah kau memberiku jawaban lain selain mati?" Gerutu Edgard.

"Edgard, Ariel!!" Teriak Chal sambil berlari.

"Kemana saja kau tadi?Kenapa kau tak melindunginya?" Bentak Edgard.

"M..Maaf, tapi..aku tadi mengambilkan ini dari kuda milik putri.."

Mata Edgard melebar, "obat itu.."
***
Iris terbelalak melihat botol yang digenggam Chal.

"Apa itu..air mata Draco??" Gumamnya tak percaya.

"Ya.Benar juga!Gunakan itu untuk Ariel!" Sahut Edgard bersemangat.

"Ba..bagaimana kau bisa mendapatkannya?Bukankah naga itu.."

"Hm..hm..ya walau pertama kali putri bertemu dengannya dengan ketakutan, tapi karena kebaikan putri..Draco menjadi baik padanya.." jelas Chal sambil memandang Ariel.

Iris tercengang sambil memandnag wajah Ariel, 'tidak mungkin, gadis ini..Gadis lemah ini..dapat membuat Draco jinak..Apa..karena darahnya?'

.

'Plik..' mata Ariel terbuka dan mendapati wajah Edgard sangat dekat dengannya.

"E..Ed..?" Gumam Ariel malu.

"Syukurlah aku siuman, aku sempat berpikir yang tidak-tidak karena kau tidak sadar-sadar."

"Aku..tidak akan mati secepat itu, hihi.."

Ariel merasa kedinginan, sehingga ia segera menatap tubuhnya.
Kemudian, mendapati dadanya yang terbuka tanpa ada yang menghalanginya.

"Kyaaa!!!!" Teriaknya melonjakkan Edgard,Chal, dan Iris.

"Ka..Kalian semua..PRIA MESUM!!!!"

"EHHH??"
.
TBC

Protect YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang