Chapter 14

46 1 0
                                    

£14

Edgard tertegun, 'apa katanya? Elzoire tidak mungkin bangkit dari kematian dan berbicara dengannya, kan?' Batinnya.

"Ariel, apa yang kau-"

"Edgard..Elzoire berkata bahwa ia telah menunggu di istana.." tambah Ariel makin membuat Edgard menatapnya heran.

"Ariel, are you okay?"

Edgard melanjutkan, "Elzoire sudah tewas waktu itu, mana mungkin dia.."

"Kau..tidak mempercayaiku?" Tanya Ariel sambil mengerucutkan bibirnya.

"B..Bukan begitu..tapi.."

Ariel berdiri dan berjalan kekudanya.
"Hei, mari kita menemui tuanmu.. Biarkan saja dia kalau tidak mau.."

Edgard mulai berjalan kearahnya, "Ariel, jangan bicara yang aneh-aneh!"

Tiba-tiba, Ariel membalikkan badannya dan mengarahkan anak panah padanya.
Ariel tersenyum, dan sekilas Edgard menyadari apa yang sedang terjadi disini..

Mata Ariel berubah, ia ter-ilusi!

Dengan hati-hati, Edgard membuat jarak dari Ariel.
Dengan secepat kilat, Ariel menaiki kuda dan menungganginya cepat menuju istana.

Edgard segera berlari kearah kudanya dan mengejar Ariel.

Saat tiba di perbelokkan, Ariel menghilang secara tiba-tiba.
Edgard melinguk kekanan dan kiri, mencari apa yang sedang terjadi.

Namun hasilnya..nihil.
***
Sedangkan ditempat lain, Ariel yang sudah berada dalam gendongan seseorang masih terlelap.
Orang yang menggendongnya itu tersenyum menyeringai, ia menjilat bibirnya penuh nafsu.

Sesampainya, disebuah tempat yang kumuh dan gelap.
Ia disambut dengan beberapa lelaki bertubuh kekar lainnya.
Ia yang tubuhnya hanya sebatas dada mereka, terus berjalan diantara para lelaki yang membungkuk padanya.

Lelaki mungil itu menaruh Ariel keatas sebuah alas yang terbuat dari batu.
Didinding yang berada di bagian yang disandar oleh alas Itu, terukir sebuah ukiran naga yang sama dengan yang ada pada dada Ariel.

Lelaki itu memerintahkan salah satu lelaki bertubuh kekar itu untuk mengambil beberapa obor api.

Sambil menunggu, lelaki mungil itu mengelus kulit mulus Ariel dan mulai merobek gaunnya dari atas.

Sebelum ia sempat membuka dalaman yang dipakai Ariel, lelaki bertubuh kekar itu memasuki ruangan.

Lelaki itu menatapnya curiga, namun ia mengusir perasaan itu dan menerima obor darinya.

Tepat saat ia menaruh obornya disekitar alas yang ditempati Ariel, lelaki kekar tadi membuka penutup wajahnya dan mengarahkan anak panah pada lelaki itu.

"Bersiaplah..CHAL !!" Teriak Edgard bercampur amarah.
.
TBC

Protect YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang