Chapter 15

53 1 0
                                    

£15

"Bila suatu hari kamu bertemu dengan seorang gadis bernama Ariel, kau harus membunuhnya.." pesan seorang pria bertampang garang pada anaknya yang duduk manis disebelahnya.

"Kenapa?"

"Karena Ayahnya telah membunuh ketua lama kita."

Lelaki kecil itu mengangguk dan bertekad akan melakukan janjinya pada ayahnya itu suatu hari nanti.

Namun...

"ehh..jangan menangis..lihat ada strawberry untukmu..apa kau senang?"

Gadis yang dilihatnya bersama seorang lelaki itu, menghentikan tangisnya dan tersenyum lebar.

Seketika, lelaki kecil yang mengintip mereka, jantungnya berdegup kencang.

Ia ingin merasakan bagaimana membuat orang lain tersenyum senang, namun.. tiba-tiba terdengar suara seseorang sedang berlatih pedang.

Lelaki kecil itu segera berjalan kearah suara itu dan menemukan seorang anak lelaki sebayanya, sedang berlatih pedang sendirian.

"Ha!"

Anak yang mengintip itu tersenyum kagum, 'suatu hari..aku ingin melawannya..'
.
.
.
"Kau yang menyamar selama ini, apa tujuanmu?!" Teriak Edgard menyadarkan pikiran Chal.

Chal tersenyum menyeringai, "aku harus membalas dendam ayahku!"

"Ada apa, sampai kau ingin membalas dendam pada kami?"

"Ayahnya... adalah pembunuh dari kakekku.." jawab Chal ketus.

Terjadi keheningan sesaat, Ariel yang mendengar suara ribut disebelahnya..sadar dan berniat tetap menutup matanya.

"Lalu..bagaimana kau belajar cara mengilusi orang?"

Pertanyaan Edgard membuat Ariel tersentak.

'Bagaimana kalau kau menemukan The Illusion Itu?'

Sejenak, Ariel teringat kata-kata Chal.

"Aku mengambil jiwa Elzoire dan dengn bantuan saudaraku, aku berhasil membuat ramuan yang dapat mempelajari kekuatan seseorang..dan..pilihan yang paling tepat bagiku adalah..Pangeran Aries.."
***
Ariel membeku ditempatnya, ia tak menyangka bahwa selama ini.. ia berada sangat dekat dengan orang yang saat ini paling ingin ia temui.

Ia mengepalkan tangannya erat, menunggu diwaktu yang tepat. Ia akan melompat dan menyerang Chal.

"Lalu apa yang ingin kau lakukan pada Ariel?"

"Well, konon darah sang putri ini dapat membuatku kuat.. tentu saja.. aku menginginkannya.. untuk melawan Aries."

"Oh.. kurasa..rivalku bertambah.."

Ariel kembali tersentak, "jadi..kau juga menginginkan darahnya?"

"Bukan hanya darahnya, namun dirinya juga.."

"Jadi..kau tertarik padanya?" Tanya Chal sambil tersenyum jahil.

Edgard hanya diam dan tersenyum, "Aku memang tertarik padanya sebagai putri, tapi aku sadar bahwa aku tidak bisa mencintainya.."

Chal tertawa, "Haha..poor you..kamu hanyalah bawahan yang tak berguna. Selain itu..kau bahkan menaruh hati padanya..ahhaha.."

Edgard juga tertawa.." jangan menertawakan dirimu sendiri..ah ya..aku ingin berpesan.."

"Seseorang tengah menuju kearahmu.."

Seketika itu, Ariel melompat dan mengenggam pedang kecil ditangannya.

"Kau..Pembunuh!!"

Chal tersenyum sambil menahan penberontakan Ariel. "Wah..panggilan yang indah.."

"Pembunuh! Bajingan! "

"Hihi..Kau takkan dapat melawanku.." kikik Chal sambil mendorong Ariel hingga terjungkal.

Edgard hanya diam dan menatap mereka.

"Ed..gard..help me.."

"Jangan! Kau menginginkan darahnya juga bukan? Kita dapat bekerja sama.."

Edgard menjetikkan jari tanganya, "seharusnya kalian buat pertarungan ini menjadi lebih seru.."
.
TBC

Protect YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang