£11
'Plik..' mata Chal perlahan terbuka dan ia tersenyum melihat wajah Ariel yang cemas karenanya.
"Maafkan aku karena telah merepotkanmu,Putri.." ucapnya.
"Tidak apa Chal, lain kali..kau tidak perlu melakukan hal tadi..Lebih baik kalau aku yang mati daripada kalian..hihi.." air wajah Ariel tidak tampak tersenyum sama sekali.
"Lagipula, aku orang yang tidak tidak tega melihat orang terdekatku mati.."
"Tidak...kau tidak boleh berkata seperti itu,Putri..Kalau kau tewas, apa tujuan kami hidup?Kami hidup untuk bertanggung jawab atas keselamatanmu .." Chal mengelus wajah Ariel lembut.
Ariel mengangguk sambil tersenyum melawan tangisnya.
.
Disiang yang menyilaukan itu, Ariel tampaknya sudah bersiap-siap untuk berpergian."Ariel, kamu mau kemana?" Tanya Edgard dari belakangnya.
"A..anu..aku mau mengikuti sayembara disana.." jawab Ariel sambil menunjuk pada kerumunan yang tak jauh.
"Sayembara apa?"
"Emm..sayembara untuk..emm..aku tidak tau hadiahnya, tapi aku tau apa yang harus kulakukan!"
"Apa yang kamu lakukan disana?" Tanya Edgard serius.
"Bertanding tentunya, hanya permainan pedang. Aku tau apa yang harus kulakukan.."
"Hh..tapi itu berbahaya.."
Ariel mengerucutkan bibirnya, "uuhh..kau terlalu cemas.."
"Tentu saja..hh..kalau begitu..ijinkan aku ikut!"
"Aahh..baiklah!"
***
"Siapa namamu?" Tanya pria yang menulis daftar peserta."A..Aria.." jawab Ariel sambil menundukkan kepala.
"Hm..masuk.." kata pria itu dan berlanjut ke Edgard.
"Siapa namamu?"
"Gerald."
Pria itu tampak diam sejenak dan membiarkan ia masuk.
Suasana didalam ruangan sangat ramai, ruangan itu memang luas hingga dapat menampung sebagian rakyat didalamnya.
"Aria, apa kau sudah berlatih?" Tanya Edgard sambil melirik ke sekeliling.
"Emm..yaa..." jawab Ariel bersemangat.
Saat memandang para peserta, mata Ariel terhenti dan melebar begitu melihat seorang lelaki berambut kelabu yang duduk dua baris dari depan.
"Ed..." panggil Ariel refleks.
"Panggil aku Gerald, ada apa?"
"Itu..itu.." tarik Ariel dan menunjuk pada lelaki yang dilihatnya tadi.
"Ada ap- ?!!" Mata Edgard juga melebar begitu melihat lelaki itu.
"Leica!?Ada perlu apa dia disini?"
"Apa..Aries juga disini??" Tanya Ariel seraya melirik pada sekelilingnya.
"Tidak..kurasa, ia sendiri.."
"Ahh..syukurlah.."
"INILAH SAATNYA YANG KITA TUNGGU-TUNGGU, MARI KITA MULAI DARI...LEICA MELAWAN..ARIA!!"
"EHHH???!!!"
.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Protect You
RomansaHai,welcome to my new story..Let's Read the description: Hidup si kembar,Ariel dan Aries yang harmonis seketika berubah begitu Ariel melihat apa yang dilakukan kakaknya. Dengan sangat terpaksa,Ariel menjejak pergi dengan Edgard.Mereka diterima baik...