BAB 6 - Pengalaman Pertama Untuk Edo

93.6K 384 0
                                    

Edo Anggara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Edo Anggara

Pertanyaan itu sukses membuat celana Edo jadi terasa sempit. Adelia pun tergelak saat melihat gundukan di dalam celana Edo yang kini sedikit berontak.

"Ayo sayang. Sentuh saja!" Adelia membelakangkan rambutnya yang tergerai di depan agar Edo bisa lebih leluasa.

"Ayo pegang!" suruh Adelia lagi.

Kedua tangan Edo mulai terangkat. Tangannya bergetar saat hampir menyentuh payudara Adelia.

Deg.

Edo melotot saat Adelia menarik tangannya hingga kini ia menyentuh dua gunung yang kenyal itu.

"Bagaimana?" tanya Adelia.

Helaan napas Edo terdengar sesak. Awalnya kedua telapak tangan itu hanya diam di atas payudara Adelia, tapi kemudian jari-jari itu mulai bergerak.

Edo meremasnya.

Adelia pun menatapnya dengan sorot mata yang sudah berubah. Sementara Edo tak henti-hentinya menghela napas sesak.

"Lebih kuat lagi. Remas lebih keras lagi!" ucap Adelia.

Edo mulai kehilangan akal sehatnya. Dia meremas kedua gundukan kenyal itu. Adelia pun membuka jubah tidurnya. Sekarang ia hanya mengenakan bra dan celana dalamnya saja.

Birahi Edo semakin naik melihat Adelia yang sexy. Tap tiba-tiba saja Adelia melangkah mundur.

"Cukup!" tukas Adelia.

Edo menatap bingung.

"Lepas dulu pakaian kamu! sekarang kamu sudah mau melepasnya, kan?" tanya Adelia.

Edo langsung melepas baju kaosnya, lalu juga melepaskan celananya. Otot-otot tubuhnya kini terlihat jelas. Adelia menggigit bibir saat melihat bulu ketiak Edo yang cukup lebat. Bulu-bulu halus yang ada di bawah pusar lelaki itu pun tampak sangat menggoda.

"Buka semuanya!"

Edo menatap ragu.

Adelia akhirnya kembali mendekat dan menurunkan celana dalam Edo yang berwarna putih itu dengan pelan. Dan sebuah batang yang panjang dan juga keras pun langsung mengacung menunjuk ke arahnya.

Adelia tersenyum. Dia tidak menyangka bahwa milik Edo akan sebesar itu. Adelia memerhatikannya sebentar. Batang yang panjang dan berurat itu terlihat berdenyut-denyut.

"Kenapa dia mengangguk-angguk seperti ini?" tanya Adelia usil.

Edo menggeleng. "A-aku juga tidak tahu."

Adelia beralih menatap Edo. Sementara itu tangannya menyentuh batang itu dan memutar-mutarnya pelan. Membuat Edo yang belum berpengalaman itu merasakan sensasi yang cukup lua biasa. Sentuhan Adelia cukup membuat matanya terpejam, lalu membelalak menahan nikmay.

"Kamu suka?" tanya Adelia.

"Suka Tante."

Adelia masih betah memainkan batang Edo dengan tangannya. Wajah lelaki yang berkulit putih itu kini sudah memerah.

"Apa kamu mau melihat punya, Tante?" tanya Adelia kemudian.

Edo mengangguk.

"Kalau begitu kamu sendiri yang melepaskannya. Mulai dari sini dulu." Adelia menyentuh kutangnya.

Adelia membelakangi Edo, agar lelaki itu lebih mudah membukanya. Edo pun tak buang-buang waktu. Ia langsung membuka bra itu. Bra berwarna hitam itu jatuh ke lantai.

Adelia pun menuntun tangan Edo untuk kembali meremas susunya.

Edo merasakan sensasi yang sangat luar biasa. Baru kali ini ia merasakan nikmat yang seperti itu. Rasanya lebih dahsyat karena kini tak ada lagi kain yang menghalanginya.

"Aaaaah." Adelia melenguh pelan.

Edo pun terus meremasnya. Batang miliknya tampak semakin berdenyut-denyut.

Edo mendekatkan batang itu ke pantat Adelia dan refleks menggesek-gesekkannya.

Adelia tersenyum dan langsung berbalik. "Terlalu cepat sayang."

Edo berhenti. "M-maaf."

"Sekarang lihatlah menu utamanya. Kamu sudah boleh membukanya." Adelia berbisik mesra. Membuat bulu kuduk Edo merinding.

Adelia mendorong kedua pundak Edo agar turun ke bawah. Membuat lelaki itu duduk bersimpuh di bawahnya.

Lanjut di halaman berikutnya...





Bercinta Dengan Papa (Daddy Jack) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang