BAB 3 - Lebih Lama Dari Biasanya

111K 592 10
                                    

Vazo sangat betah melumat bibir Amanda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Vazo sangat betah melumat bibir Amanda. Ia menghisap bibir bagian bawah Amanda dan sedikit menyedotnya, lalu beralih pada bibir bagian atas. Satu tangannya meremas buah dada. Satu tangan yang lain mulai mencongkel-congkel di dalam celana dalam Amanda.

Amanda menggeliat nikmat. Ia sangat menikmati permainan Vazo. Ini baru pemanasan. Vazo memang tipikal pria yang suka berlama-lama dalam pemanasan.

Setelah puas, Vazo memutar tubuh Amanda, menarik kemeja putih itu dengan Kasar hingga tubuh indah dan mulus Amanda terlihat. Ia juga dengan cepat menarik bra warna putih yang menutupi payudara Amanda.

Vazo tersenyum menatap dua gundukan kenyal di depan matanya itu. Ia lalu membenamkan wajahnya di belahan itu dan kemudian menggila. Ia mengemutnya bergantian. Kiri dan kanan. Meremasnya, kadang juga menamparnya, lalu menghisapnya lagi.

"Aaah... Enak sekali sayang." Lirih Vazo.

Setelah puas bermain di area atas. Vazo perlahan turun kebawah. Lidahnya turun dari belahan dada hingga ke pusar dan ia kembali bermain di sana. Membuat Amanda melenguh.

Vazo mencumbu perutnya dengan kedua tangan yang sibuk meremas pantat Amanda.

Setelah puas, ia menatap Amanda dengan mata penuh nafsu. Kembali berdiri sebentar untuk mencium bibirnya, lalu berlutut di hadapan Amanda.

Vazo menurunkan celana dalam itu. Amanda refleks menutupnya dengan tangan.

"Kenapa tiba-tiba aku ngerasa malu, ya?" Amanda terkikik.

Vazo tersenyum dan segera menyingkirkan tangan Amanda yang menghalangi. Nafsu kian memuncak. Vazo membenamkan wajahnya di sana.

Membuat Amanda melenguh lebih keras.

"AAAAH...!!!"

"Aaah... Haaah .... Aaah."

Vazo memainkan lidahnya di dalam liang kenikmatan itu. Sesekali ia juga melirik Amanda yang kini sudah lunglai dalam rasa nikmat. Amanda meremas kepala kekasihnya itu, menarik rambutnya dan sesekali juga meremas bahu Vazo yang kekar.

"Ah... Haaah ....ahhhh."

Suara Amanda membuat Vazo makin menegang. Bagian miliknya semakin mengeras dan terasa berdenyut lebih kuat.

Vazo memutar tubuh Amanda, lalu mendorongnya hingga berjongkok di bawahnya. Vazo mengarahkan miliknya ke mulut Amanda.

"Ayo sayaaang," bisik Vazo.

Amanda mengocok batang itu sebentar, menjilatnya dari pangkal hingga ke ujung, lalu baru melahapnya.

Ukurannya yang cukup besar membuat Amanda tersedak berkali-kali, tapi Vazo sama sekali tidak peduli. Dia malah menarik kepala Amanda agar seluruh batang itu masuk.

Amanda tersodok hingga matanya pun berair. Vazo terus maju mundur seraya menjambak rambut Amanda di bawahnya.

Vazo selesai dengan pemanasannya. Ia menggeser tubuh Amanda ke tepi ranjang, lalu mendorong kepala Amanda hingga posisinya menungging.

Vazo memulai dengan pelan.

Masuk...
Keluar...
Masuk...
Keluar...

Ia melakukannya dengan senyum merekah. Nikmat sekali bisa menjamah tubuh nan muda dan segar itu.

Amanda juga sangat menikmatinya. Matanya terbelalak nikmat.

Sekarang gerakannya mulai cepat.

Lalu semakin cepat.

"Ah... Hoaaah.... Ahhh...." Kali ini Vazo yang mendesah."

Ia menggerakkan pinggulnya lebih kencang.

Sangat kencang hingga tubuh Amanda berguncang hebat. Dua bulatan kenyal miliknya pun juga ikut bergoyang. Sesekali Vazo menjangkau dan meremasnya.

Ia kemudian menarik tubuh Amanda, membuat Amanda menghadap padanya. Memasukkannya lagi dan kemudian mengangkat Amanda di pangkuannya.

"Oh.. shit. Really good baby," bisik Amanda diantara suara desahan napasnya.

"Enak, kan? Enak, kan sayang?" tanya Vazo.

Amanda mengangguk dalam gempuran itu. "Enak Sayang... Enak sekali."

Vazo sangat menikmatinya.

Sementara Amanda yang kini bergayut di leher sang kekasih itu hanya menatapnya sambil sesekali menggigit bibir setiap kali batang itu menghentaknya keras.

Kali ini mereka bercinta lebih lama dari biasanya.

Karena mereka sudah lama tidak melakukannya.

"Oh Sayang ... Aaaaah ...," Vazo merintih nikmat.

Bersambung...

Lanjut or No?

Jangan lupa Vote.
Kalo Vote rame, cerita akan update lebih cepat.
Thanks

Soffia K

Bercinta Dengan Papa (Daddy Jack) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang