HIL : 9

23.7K 1.8K 38
                                    

Guys.. Sistem wattpad Hurt in Love eror, jadi dimaklumi ya kalau BAB nya ngacak.
Kalian baca sesuai urutan judul aja okay..
Soalnya nggak bisa dibenerin. Dan ternyata ada karya penulis lain yang kasusnya seperti ini juga 😊

Jangan lupa vote & komen 😘

***

PART 9

***

"Demi apa, Bar? Lo bakalan nikah sama si Naya?!"

Fathan yang sedang duduk di ruangan Bara lantas berseru heboh saat temannya itu menceritakan perihal Karin yang memaksanya untuk menikahi Naya.

"Ck! Gue nggak nyangka kalau si Karin beneran serius nyariin lo istri baru." ia berdecak sambil menggelengkan kepala.

"Wanita memang peringainya aneh ya, Bar. Bikin kita-kita sebagai pria sulit memahami. Suami izin buat nikah lagi, mereka merasa tersakiti. Giliran suami setia begini, eh disuruh nikah lagi. Benar-benar membingungkan 'kan, Bar?"

"Lo bantu gue buat ngurusin keperluan nikah minggu depan."

"Pas bagian susah, gue disuruh ikut serta. Giliran bagian enaknya aja gue diusir."

Bara memutar bola mata jengah mendengar ocehan teman sekaligus manager pemasaran di perusahaan yang dirinya kelola.

"Berarti kali ini dapet yang masih ting-ting ya, Bar? Enak dong lo, udah beristri tapi dapet yang masih orisinil."

Kali ini Bara tak segan melempar buku ke arah Fathan yang duduk dengan gaya ala bos besar di sofa ruangannya.

"Sialan lo, Bar!" maki Fathan kemudian saat buku yang Bara lempar nyaris mengenai kepalanya. Beruntung dia bisa menangkisnya dengan epik.

"Gue ada urusan sebentar di luar."

Alih-alih menanggapi makian Fathan, Bara bergerak santai mengenakan kembali jas kerjanya.

"Lo urus semuanya dengan tenang dan jangan sampai orang tua gue tahu tentang pernikahan ini."

"Mau sampai kapan menyembunyikan pernikahan lo sama Naya? Setidaknya Om Hendra sama Tante Ami perlu tahu 'kan? Begitu juga orang tua Karin."

"Nanti. Itu masalah belakangan." Bara menyahuti sebelum beranjak pergi.

Tujuannya kali ini adalah kontrakan Naya. Sebelumnya dia sudah menghubungi wanita itu lebih dulu. Dan secara kebetulan, Naya sedang libur kerja. Dengan begitu mereka memiliki waktu cukup leluasa untuk mengobrol.

Ya, seperti janjinya pada Karina. Dia memutuskan untuk menikahi Naya. Namun calon istri keduanya itu masih belum ia beritahu mengenai situasi yang terjadi. Untuk itulah dia perlu bertemu Naya secepatnya untuk membahas pernikahan mereka yang akan berlangsung seminggu lagi.

Sungguh sialan memang mulutnya yang justru memajukan tanggal pernikahan, alih-alih mengundurnya sedikit lebih lama. Lalu Karina yang sudah anti dirinya bohongi pun mendesaknya untuk segera membahasnya bersama Naya. Tak ada pilihan selain menepati janji yang dirinya lontar, akhirnya siang ini dia memutuskan mendatangi Naya sendiri.

Menendang kerikil di bawah kakinya, Bara mendesah jengkel lantaran wanita yang ingin dirinya temui justru sedang keluar. Naya memintanya untuk menunggu di depan rumah. Katanya ada urusan sebentar dan dia diminta untuk bersabar menunggu wanita itu pulang.

"Baru sampai?"

Bara mendongak jengkel pada sosok yang ditunggunya sejak tadi.

"Kamu lupa, kalau aku mengatakan sudah tiba di rumah kamu dari lima belas menit yang lalu?"

Hurt in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang