Bab 4

2.5K 241 15
                                    

" sekarang nama kamu bukan hanya Anatasya Cantika. Tetapi, menjadi Anatasya Cantika P Pratama" kata ayah

Setelah mendengar perkataan ayahnya tersebut wajah Ana seketika menjadi merah dan matanya mulai berkaca-kaca.

Semua orang yang melihat itu menjadi panik dan segera mengelilinginya.

"Sayang kenapa nangis? Apa perkataan ayah ada yang salah?" Tanya bunda yang langsung memeluk putrinya.

"Ana hiks ha hiks nya senang hiks akhirnya Ana hiks mempunyai keluarga. Hiks Selama ini Ana selalu hiks sendirian gak hiks  hiks ada teman apalagi keluarga. Yang ada di pikiran Ana gimana caranya hiks agar bisa dapat duit buat makan untuk hari hiks ini"

Mereka semua merasa sedih dengan apa yang di katakan oleh Ana. Bahkan mata bunda sekarang mulai berkaca-kaca.
"Ternyata semenderita itu kamu selama ini"  batin mereka.

Bram perlahan mulai mengulurkan tangannya untuk menghapus air mata yang ada di pipi putri satu-satunya.

"Jangan nangis. Ayah benci melihat putri kecil ayah menangis" kata Bram sampil menghapus jejak air mata yang ada di pipi Ana

"Sekarang kamu gak sendirian lagi. Ada kita semua di samping kamu sebagai keluarga" kata bunda

"Aku janji bakal jagain kamu dan buat kamu bahagia" kata Varel,Verel dan Aksa yang tanpa mereka sadari telah membuat janji yang sama.

"Besok kamu akan mulai bersekolah di tempatnya Varel dan Verel. Apa kamu suka?" Tanya bram dengan suara yang lembut.

Ana yang mendengar perkataan ayahnya langsung mengangguk cepat

"Ana mau. Mau banget, tapi Ana kan belum pernah sekolah sebelumnya emang bisa langsung masuk sekolah barang abang?" Tanya Ana

"Princes ayah gak perlu pikirin semua itu. Masalah seperti itu biar ayah yang urus" kata Bram

"Makasih ayah. Sayang ayah banyak-banyak" kata Ana dengan antusias dan langsung memeluk Bram.
Bram yang mendapatkan pelukan dari putrinya langsung merasa senang.

"Sayang kamu juga" jawab bram dengan senyuman tulus
Sedangkan ketiga abangnya yang melihat itu langsung memasang wajah tidak terima.

"Sial" gumam aksa

~•~•~•~•

Saat ini Ana sedang ada di kamarnya dengan bersenandung ria. Walaupun dengan pipi dan hidung yang masih memerah akibat habis menangis tidak menyurutkan semangatnya untuk menghitung uang dan kartu yang baru di berikan oleh ayah angkatnya.

"Gila gue dapat 10 juta buat jajan sehari dan 3 Black card" kata Ana setelah menghitung semua yg dia dapatkan dari ayahnya

"Gak sia-sia gue ngeluarin air mata sampai hidung gue mampet" sambungnya lagi

"Tuan ternyata yang barusan itu hanya ekting?"

"Ya iyalah, lo berharap gue nangis bombay tanpa suatu tujuan gitu. Yah gak mungkin lah"

"Tuan anda benar-benar licik"

"Terimakasih. Gue anggap itu sebagai pujian"

"Tersera tuan saja lah"
"Saya di sini mau menyampaikan bahwa tugas anda telah berhasil dan sekarang anda menguasai segala keahlian dan poin anda bertambah.

"Hmm. Tampilkan data diri"

Menampilkan data diri

Nama: anatasya Cantika P Pratama
Umur: 16 Tahun
Kecantikan: 56%
Daya tarik: 53%
Kepintaran: 52%
Keahlian:multitalent

Transmigrasi Gadis LicikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang