Bab 8

2.5K 216 19
                                    

Saat ini Ana sedang berada di dalam sebuah toiled.

"Lumayan" kata Ana yang merasakan perih pada lukanya yang terkena air saat mencuci tangan

"Gue gak nyangka ternyata si pemeran utama perempuan ppb"sambung Ana yang tersenyum miring

"Itu semua terjadi karna kedatangan tuan di dalam dunia novel ini sehingga mengubah alur cerita bahkan sampai karakter pemeran yang ada" jawab sistem

"Tapi gue gak tau kalau kehadiran gue ngubah sifat dari karakter penting yang ada di sini"

"Semuanya bisa terjadi di dunia ini tuan. Lagian sekarang yang menjadi pemeran utama di dunia novel ini bukan lagi Novi Admaja tetapi anda sendiri" ucap sistem

"Lagiapula saya melihat karakter anda sama seperti Novi. Sama-sama ppb" sambung sistem yang menyentil sedikit harga diri Ana

"Enak aja lo nyamain gue sama si Novi itu. Dia ppb alis polos-polos bangsad yah sedangkan gue kan ppl alias polos-polos licik. Lagian, gue juga lebih cantik dan lebih segala-galanya dari dia. Di ibaratkan gue sebongkah berlian yang hanya ada satu di dunia sedangkan dia hanya gumpalan bisul yang sangat menjijikkan. Jadi stop sama-samain gue dan dia yah, kalau enggak gue habisin lo" emosi Ana yang mampu membuat sistem terdiam.
"Salah ngomong nih gue" mungkin begitu isi pikiran sistem sekarang.

Kruuu...
Ocehan Ana terhenti saat perutnya berbunyi dengan merdunyi

"Uhh sayang udah lapar yah. Sabar yah, kita makan sekarang kok" ucap Ana yang mengusap perudnya

Bukhh
Saat keluar dari toiled tidak sengaja Ana menabrak seorang pemuda yang mengakibatkannya terjatuh.

"Auuu bantat bahenol gue sakit" gumam Ana yang menunduk

Sedangkan orang yang di tabraknya itu hanya diam tanpa ada niat untuk membantu Ana sedikitpun. Tetapi, saat Ana mengagkat kepalanya pemuda tersebut langsung terpaku dengan apa yang dia lihat sekarang dan langsung buru-buru membantu Ana berdiri dan tak lupa dengan wajah khawatirnya.

"Kamu gak papa kan? Ada yang sakit?" Tanya pemuda itu khawatir

"Kaka yang tadi pagi kan?" Tanya Ana kepada pemuda itu yang ternyata Satria.

"Iya. Kamu gak papa kan? Maaf yahh aku gak sengaja nabrak kamu" kata Satria dengan lembut

"Perasaan gue deh yang nabrak. Kenapa malah dia yang minta maaf? Nasib orang cantik yah gini walaupun salah pasti gak bakal di salahi" batin Ana

"Iya gak papa kok" jawab Ana dengan tersenyum manis

Satria yang melihat senyu Ana menjadi malu dan membuat kedua pipinya memerah. Tapi semuanya berakhir saat Satria tidak sengaja melihat tangan Ana.

"Tangan kamu kenapa?" Tanya Satria yang langsung menarik Ana dengan lembut ke ruang UKS

"Ohh ini, jatuh tadi" jawab Ana yang mengikuti langkah satria.

Saat sudah sampai di UKS Satria langsung mengobati luka di tangan Ana. Sedangkan Ana sendiri sedang menikmati wajah rupawan seorang Satria. Sedang menikmati salah satu ciptaan auto. Sayang kalau di anggurin  mungkin begitu jawaban Ana jika di tanya sedang apa.

"Haaaa" helaan nafas Ana terdengar

"Kenapa? Peri yah?" Tanya Satria yang mendengar helaan nafas Ana.

"Gak kok. Hanya heran aja, baru sehari di sekolah udah dua kali masuk UKS" jawab Ana jujur

"Emang pertama karna apa?" Tanya Satria yang penasaran

"Nih" Ana yang memperlihatkan tangannya yang baru saja di obati oleh Satri

Transmigrasi Gadis LicikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang