Bagian 06; Katanya sih 'Khawatir'

2.2K 264 9
                                    

TW//CW; KISSING.
__________

Renjun sudah pulang dari sekolah sekitar tiga puluh menit yang lalu, sekarang dia tengah berada di sekolah kekasihnya. Seperti rutinitas biasanya dari mulai pacaran, dia akan menjemput sang kekasih lalu mengantarnya pulang. Jika sempat dan mempunyai waktu senggang Renjun akan mengajak kekasihnya jalan berdua.

Lee Haechan melihat pemuda itu dari kejauhan, ia segera menghampiri pemuda China itu di kawasan parkir.

"Lo udah lama nunggu?"

Gelengan kecil dari Renjun, "Gak."

"Owh okay."

"Eh- tunggu.. tangan lo kenapa?"

Tanya Haechan saat melihat tangan kekasihnya memerah, seperti habis dari sebuah perkelahian yang berat. Tangan itu memerah, terdapat beberapa memar juga disana seperti habis memukul sesuatu yang keras.

Haechan menggenggam tangan itu, dia mengelus permukaan yang memar dan bergumam dengan beberapa pertanyaan.

"Tangan lo kenapa bisa gini, Njun?"

Yang ditanya hanya mengedikan bahu, "Kepukul meja mungkin."

"Kok mungkin sih! Masa lo gak tau tangan lo memar karena apa," Haechan mulai mengomel.

"Iya, gue gak tau."

"Ishh! Gue beneran nanya, Injun."

Namun tetap saja, Renjun hanya diam dan tak menatap Haechan yang sibuk mengelus tangannya yang memar.

"Ayo ke rumah gue dulu," Ajak Haechan.

"Kan gue emang biasa ke rumah lo buat nganter lo nya," Ketus balasannya.

"Bukan gitu. Lo mampir ke rumah gue!"

Akhirnya Renjun menoleh pada sang kekasih.

"Ngapain?"

"Buat kayang!" Ketusnya lalu mendorong Renjun agar segera masuk ke dalam mobilnya

"Udah, ayo cepet!!" Pintanya lagi yang mulai menyalakan mobil itu sendiri.

Renjun yang malas berdebat pun mulai mengikuti apa yang kekasihnya mau, tapi pergerakannya terhenti.

"Lepasin tangan gue dulu," Pinta Renjun pada sang kekasih yang sedari tadi masih saja menggenggam dan mengelum tangannya.

Dengan wajah yang mulai memanas dan rasa malu yang tiba-tiba datang, Haechan melepaskan tangan kekasihnya dengan gerakan cepat dan menoleh ke arah luar seolah-oleh tak ada hal memalukan yang terjadi.

Sementara itu, Renjun hanya terkekeh kecil melihat Haechan yang malu seperti itu.

Selang beberapa menit kemudian mereka berdua pun tiba di perkarangan rumah Haechan, mobil mulai ia parkirkan di halaman yang luas dan keluar dari mesin besar itu.

Renjun turun terlebih dahulu dan membukakan pintu diseberang Haechan duduk, setelah mereka berdua keluar dari sana. Sepasang kekasih itu mulai melangkahkan kaki masuk ke dalam mansion keluarga Lee.

Pintu utama terbuka, menampilkan ruang tamu yang luas. Seluas lapangan sepak bola.

"Lo duduk dulu disini, gue mau ngambil sesuatu."

Kata Haechan yang mendudukan Renjun paksa di salah satu sofa besarnya, Renjun yang males adu mulut cuman ikutin apa kata pacarnya itu. Males dia tuh, moodnya belum ke kumpul karena abis ngehajar adik tingkatnya sampe bonyok gak karuan gitu.

Tanpa menunggu lama, Haechan pun mulai memperlihatkan dirinya dari arah kamar mandi. Dia berjalan ke arah Renjun dengan sekotak pertolongan pertama dan juga baskom serta handuk ditangannya.

[✓] Beloved BearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang