[62] - Sakura dengan hari-harinya yang baru

1.3K 189 57
                                    

Melingkarkan kedua lengannya dileher sang empu, harus berjinjit karena tinggi badan yang kalah jauh, Sakura mendekap erat Sasori saat ini. Menghirup dalam aroma tubuh dari tengkuk sang Kakak, sangat dipastikan ia akan sangat merindukan sosoknya nanti.

"Jangan lupa balik." ucap Sakura ketika dekapannya dengan Sasori terurai. Sasori yang mendengar dibuat gemas dan mengacak surai Adiknya lembut.

"Abang masih disini, Ra. Masih juga di depan lo nih belum masuk pesawat udah dibilangin gitu aja? Abang pasti balik, kan-"

"Tapi lama." sela Sakura cepat, bibirnya mencebik lucu. "Kaya gak ingat rumah!"

Sasori tertawa renyah, lagi-lagi mengacak surai Sakura. "Ya gimana, kan Abang tinggal disitu?"

"Gak rela tau kita ldr-an lagi?"

"Abang juga tapi sebisa mungkin Abang selalu kasih kabar ke lo dan lo pun juga gitu. Kaya kita biasa? Abang juga selalu pantau lo kok dari sana. Jangan karena kita berjarak Abang gak tau apa-apa ya tentang lo?" atensinya sesaat teralih ke samping kanan. "Kib, jagain Sakura, ya?"

Iya, si bungsu Inuzuka itu juga ada. Ia barusan memeluk erat Kakaknya, Hana. "Tanpa disuruh pun Sakura selalu gue jagain, Bang. Aman, tenang aja."

Sasori mengganguk dan tersenyum simpul.

Sakura menatap mata Sasori. "Abang jangan sibuk-sibuk, jaga juga kesehatan. Abang tuh ngeyel banget tau gak kalo udah dibilangin masalah kaya gitu? suka lupa waktu kalo kerja, forsir diri banget. Ya kan, Kak?" tanyanya seketika pada Hana dan mendapat anggukan dari sang empu.

"Lupa Anak Istri juga kadang." ucap Hana dihadiahi tatapan menyangkal tapi tak menyangkal juga dari Sasori. Eh, gimana?

"Kamu tuh, jangan kaya gitu juga Bang. Kesehatan kamu itu penting, harus bisalah bagi waktu juga. Jangan terlalu fokus sama kerjaan sampai lupa keluarga. 'Kan kamu ada bawahan?" Mebuki yang berada disamping sang anak sulungnya itu mencubit pinggangnya kecil lantas membuat sang empu terkaget. Anaknya satu ini memang benar kata Sakura ngeyel banget kalau dibilangin!

"Iya iya, Bun. Jangan dicubit atuh sakit ini. Bunda mah cubitnya emang kecil tapi dalam." Sasori mencebikkan bibirnya membuat Hana disampingnya turut memberi satu cubitan pada pinggang sebelah kanannya. Gemes aja dia sama suaminya.

"Gak cocok banget sumpah kamu Yang, sok imut gitu."

Tolong, Sakura yang melihatnya tidak bisa untuk tidak menahan tawanya begitu pula Kiba dan Kizashi yang suka melihat anaknya ternistakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tolong, Sakura yang melihatnya tidak bisa untuk tidak menahan tawanya begitu pula Kiba dan Kizashi yang suka melihat anaknya ternistakan. Padahal mah aslinya juga sering ternistakan oleh Mebuki. Yah, bapak sama anak sama. Terlepas dari itu, komuk Sasori benar-benar bikin ngakak.

"Buset Bang, komuk lu?" Kiba ngakak brutal. Kapan kali bisa melihat Kakak iparnya ternistakan? biasanya selalu ia yang dinistakan.

"Ya kamu ngeyel kalau udah dibilangin! Udah gede juga, udah punya anak tuh satu." Mebuki langsung merubah raut wajahnya menjadi tersenyum hangat ke Kana. Diusapnya pula surainya dengan lembut penuh kasih sayang.

SasuSaku On Instagram✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang