[60] - Tinggal penyesalan

1.4K 227 227
                                    

Dari balik topi dan masker hitam yang ia pakai, sepasang manik kelamnya menatap pusara dihadapannya dengan tatapan berduka. Tak bohong jika rasa sedih dibaluti kecewa tersemat dihatinya, membenci sekali tindakan yang sudah diperbuat oleh seseorang yang berada dibawah sana namun itu hanya sia-sia karena semuanya sudah terjadi.

"Tindakan yang sangat buruk Kara." batin Sasuke menghela nafasnya berat. Ia memejamkan mata sebelum akhirnya menaruh sebuket bunga mawar putih kesukaan sang empu ke sisi batu nisannya. "Istirahat yang tenang. Penyakit lo udah sembuh, lo gak lagi ngerasain sakit itu."

"Sasuke." namanya dipanggil membuat Sasuke sesaat menoleh mendapati lelaki paruh baya yang kini menepuk pundaknya seraya tersenyum tipis. "Terima kasih."

"Sama-sama, Om."

"Thanks udah ada disamping Kara, selalu perduliin dia dari dulu." Harry ikut menepuk pundak Sasuke. "Maaf, lo jadi direpotin karena Kara."

"Kara sahabat gue, Bang. Itu gak masalah." Harry terdiam sesaat mendengar ucapan itu namun kemudian menipiskan bibir dan mengangguk.

Saat ini dipemakaman hanya tersisa keluarga Kara dan Sasuke. Yang lain sudah berangsur pergi usai berpamitan dengan keluarga Kara tadi. Jika ditanya siapa saja yang datang, hanya beberapa. Selain keluarga Kara sendiri, ada Ino dkk, Naruto dkk, Sakura dan Yuri lalu Fugaku dan Mikoto. Iya, kedua orangtua Sasuke turut ada tapi hanya sebentar karena sang Tuan Uchiha itu harus bergegas melakukan rapat penting diperusahaannya. Selebihnya tidak ada lagi yang datang karena mungkin kesibukan masing-masing dihari senin ini.

"Tante sangat berterimakasih karena kamu selalu ada buat Kara, selalu ada disamping dia, gak pernah berubah dari dulu untuk selalu perduliin dia. Tante gak tau harus bilang apa lagi selain terima kasih banyak, karena kamu Kara selalu tenang dan merasa sangat dijaga. Terima kasih dan maaf ya, Sasuke." dibalik mata sembabnya dan wajahnya yang tampak kemerahan karena menangis, Mamahnya Kara mengusap lengan Sasuke mengucapkan kata terima kasih berulang kali hingga meminta maaf.

"Selain kami, kamu memang yang paling mengerti Kara."

"Kara memiliki banyak sahabat Tante. Ino dan lainnya juga seperduli dan semengerti itu gak hanya saya. Sama-sama dan gak apa-apa Tante, tugas saya sebagai seorang sahabat memang begitu."

Mamahnya Kara terdiam untuk beberapa saat, menatap sepasang manik hitam milik Sasuke dalam.

"Kalian tidak bisa bersama lagi pada akhirnya." ucapan itu tak hanya didengar oleh Sasuke melainkan juga Papahnya Kara dan Harry. Sasuke tahu ada maksud lain dari ucapan itu.

"Kara meminta Tante memberikan Dairy ini untuk kamu." sebuah Dairy bersampul soft pink terulur ke hadapan Sasuke. "Mungkin itu sebagai kenang-kenangan terakhir untuk kamu. Disimpan ya, Tante yakin ada sesuatu yang Kara tulis untuk kamu baca."

"Iya Tante, terimakasih."

Mansion Uchiha, pukul 12.00 siang

Hai, Sas.

Gue berharap disaat lo baca ini keadaan hati lo lagi tenang.

I'm so sorry, cuma kata-kata itu yang mampu gue ucapin kalo gue bisa ketemu sama lo saat ini juga, terus gue ucapin sampai lo muak dengernya dan merengek minta ampun dihadapan lo but semuanya pasti udah gak bisa?

Dari mana gue harus mulai? Gue pun bingung karena banyak banget hal yang harus gue sesali dan minta maaf sama lo. Gue udah jadi pengecut dan jadi sosok antagonis disini. Gue bener-bener minta maaf. Sepengecut dan sejahat itu kah gue? Haha iya, gue bukan Kara yang dulu lagi. Sangat berubah. Lo harus tau gue udah sangat depresi untuk sekarang. Gue gak bisa berpikir jernih dan normal lagi. Diri gue dipenuhi ketakutan, kemarahan dan hal-hal lainnya secara berlebihan yang sebelumnya gak pernah gue rasain. Itu semua karena gue dan nyiksa gue banget.

SasuSaku On Instagram✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang