Bab 21 - Precious

654 65 25
                                    

(っ◔◡◔)っ ♥ Budayakan Vote dan Komen yaaa ♥

Happy Reading!!

(JANGAN BACA SIANG HARI.. KECUALI KALIAN GA PUASA)

~0~

Ting..

Pintu lift terbuka kala lift tersebut telah sampai di lantai yang dituju. Derap langkah kaki Jisoo menyusuri lorong rumah sakit terdengar cepat. Langkahnya terburu untuk segera sampai ke ruang yang ia tuju. Dalam pikirannya mensuggesti untuk selalu berfikir positif tentang keadaan Rose. Meskipun ketakutan itu selalu menghantuinya.

Jisoo membuka dengan kasar pintu ICU betapa tercengangnya dia kala mendapati ranjang ICU tersebut kosong. Ia tak mendapati seorang pun dari keluarganya disana. Hanya ada petugas cleaning service rumah sakit yang tengah membersihkan ruangan tersebut.

"Pasien ICU yang dirawat disini kemana Pak?" Tanya Jisoo dengan raut wajah tegang sembari menunjuk ranjang Rose.

"Sudah keluar Pak. Makanya saya bersihkan."

"Keluar?" Gumam Jisoo yang sudah berkaca-kaca.

Jisoo mengusap kepalanya dengan satu tangannya. Tampak dari raut Jisoo khawatir bercampur takut, Jisoo lantas meninggalkan ruang tersebut dengan tergesa. Jisoo berjalan cepat menuju lift.

"Jisoo" Panggil Johnny.

Jisoo menoleh. Lantas memutar badannya kala mendapati papah mertuanya memanggilnya.

"Pah.. Rosie kemana??" Tanya Jisoo dengan nada cepat.

"Ikut papah!" Ucap Johnny singkat.

Johnny melangkah mendahului Jisoo, tak banyak yang mereka utarakan, hening. Hanya terdengar derap langkah dari dua orang menantu dan mertua.

Johnny menghentikan langkahnya tepat di ruang rawat VVIP Ryujin. Jisoo mendongak wajahnya menatap punggung papah mertuanya dengan heran. Tak lama Johnny membuka pintu tersebut, tampak di dalam beberapa orang berkerumun di sekeliling ranjang. Lalu menoleh kala mendengar suara pintu terbuka, mama Jisoo, Somi, Echan, Thea, Aki, Nini, Eyang, serta sepupu-sepupu Rose, Bian, Yasmin dan Shena tampak mengulas senyum mereka.

"Jisoo sini nak!" Ucap Aki pada cucu menantu pertamanya.

Ya, dari cucu-cucunya baru Rose saja yang sudah menikah. Sehingga Jisoo adalah cucu menantu pertama Aki.

Jisoo melangkah perlahan, tatapan Jisoo jatuh pada seseorang yang terbaring di ranjang rumah sakit dengan senyum yang terulas. Jisoo sedikit terhenyak bahagia mendapati Rose telah siuman. Seolah tengah jual mahal Rose tak menatap ke arah Jisoo dan justru mengarahkan dua jari telunjuk dan jari tengahnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Voice Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang