Hening. Pria bermarga Jung itu tak lagi melontarkan kalimat setelah menemukan iris hitam yang menyorot tajam, pandangan yang terangkat begitu angkuh serta pheromones yang tercium begitu samar hingga mata nya menelisik, tak terlepas dari pria bermarga Jeon yang kini duduk di hadapannya dan kembali menyeringai.
"Seharusnya, aku bertemu denganmu lebih cepat, Dojoon."
Jungkook menyapa dengan suara rendah serta lengan yang kini melipat di depan perut. Pandangannya kembali mengedar, menyusuri ruangan kotak tanpa isi membuat Jungkook sedikit penasaran hingga tubuhnya kembali bangkit, melangkah pada pintu yang tertutup di balik tubuh Dojoon.
Pandangannya terhenti ketika ia membuka pintu dan memperlihatkan ruangan kecil dengan satu kasur lantai yang bersatu dengan toilet di sana membuat Jungkook tertawa kecil dan melirik ke arah Dojoon yang dulu memiliki kamar begitu luas dengan fasilitas penghangat dan pendingin ruangan yang lengkap.
Tawa itu membuat Dojoon berbalik dengan tubuh yang kini bangkit hingga tinggi nya berada di bawah Jungkook membuatnya melangkah mundur dan menatap pria di hadapannya dari ujung kaki hingga ujung kepala, memastikan jika pria itu adalah Jeongguk, seorang alpha dari keluarga Jeon.
"Mengapa kau yang selamat?" gumam Dojoon membuat Jungkook menyeringai karena penampilan nya mampu mengelabui pria bodoh di hadapannya hingga Jungkook pun melangkahkan kaki, membiarkan pria itu mengambil langkah mundur dan hampir tersungkur karena menyenggol sebuah kursi yang kini tergeletak begitu saja di lantai.
"Aku melihat Jeongguk mati hari itu, bukan Jungkook."
Dojoon terintimidasi hingga suara nya meninggi membuat Jungkook mengangkat pandangannya. Ia tidak peduli jika orang lain mengenalnya sebagai Jeongguk, atau seorang Alpha dari keturunan Jeon. Ini menyenangkan ketika seorang alpha bahkan gemetar ketakutan hanya karena melihatnya. Pria itu, membuatnya muak dan Jungkook ingin mengirimnya ke neraka.
"Bagaimana ini? Yang selamat adalah aku, Jeongguk." ucap Jungkook yang kini menghentikan langkahnya, tepat di hadapan Dojoon dengan iris yang kembali menyorot tajam. Jungkook menatapnya penuh kebencian, mengulurkan jemari dan menepuk pipi pria alpha itu pelan dan kembali menyeringai.
"Aku tidak akan membiarkanmu selamat, Dojoon," bisik Jungkook dengan suara rendah yang cukup mencekam sebelum jemari nya kini mengambil sebuah garpu yang berada di atas meja dan mengarahkannya pada perut Dojoon, menekan nya perlahan sambil menyorot pada iris hitam yang ketakutan di hadapannya.
"Bahkan setelah aku menemukan siapa yang menjadi otak pembunuhan berencana itu." ucap Jungkook yang terus menekan garpu pada perut Dojoon hingga pria alpha itu meringis dengan darah yang perlahan mengalir dari perutnya lalu Jungkook melepaskannya perlahan dan kembali menyeringai.
"Sebaiknya kau bekerja sama, aku akan memberikanmu harapan hidup." ucap Jungkook bersamaan dengan jatuhnya garpu pada lantai serta suara langkah kaki yang mengambil langkah menjauh dari Dojoon, membiarkan pria itu meringis kesakitan walaupun tawa masih terdengar membuat Jungkook berbalik dan kembali menatap tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Et Cetera (Etc) [ TAEKOOK ]
Storie d'amoreKatanya tak ada pilihan, buntu yang di dapat, putus asa pun diterima. Menjalani hidup seolah telah ditentukan, tanpa ada cabang seperti keinginan. Padahal, ada pilihan yang tak terlihat di balik kata et cetera yang diabaikan. tw // violence, menti...