Katanya tak ada pilihan, buntu yang di dapat, putus asa pun diterima. Menjalani hidup seolah telah ditentukan, tanpa ada cabang seperti keinginan. Padahal, ada pilihan yang tak terlihat di balik kata et cetera yang diabaikan.
tw // violence, menti...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Senja, pergantian siang dan malam, satu waktu yang berada di antara dua sisi cerah dan gelap, mentari dan rembulan. Banyak cerita hadir ketika senja dan juga setelah senja, mengenai kehidupan malam yang kerlip atau gelap dalam arti lain. Para pemangsa memanfaatkan malam dengan baik, merasa jika waktu malam terasa lebih lambat dan banyak waktu yang bisa dihabiskan bahkan sebelum tengah malam.
Namun, beberapa pemangsa tampaknya lebih memiliki waktu setelah tengah malam, ketika jam berdentang sebagai tanda pergantian hari dan keadaan menjadi sunyi, banyak yang memilih untuk terlelap dan bersiap untuk menjalani hari esok. Bahkan, sosok omega yang kini meringkuk, dibalik selimut tebal di dalam ruangan yang begitu hangat dengan perapiannya.
Terasa nyaman, tanpa sakit, tanpa ada mimpi buruk seolah kecupan sebelum tidur yang didapatkan sebagai penghalau mimpi hingga ia mampu memejamkan matanya begitu tenang, tanpa halusinasi yang sesekali hadir setiap kali ia terbangun dari tidurnya. Jantungnya berdetak nyaman membuatnya sesekali merasa takut, jika nyaman itu menghilang dari kehidupannya.
Pemikiran yang hadir itu segera ditepis oleh seorang Alpha yang kini begitu sibuk menatap omega nya sambil mengunci tubuh itu seolah takut terjatuh dengannya yang duduk di tepi kasur. Tatapannya terlihat teduh, penuh rasa terima kasih karena omega nya telah hadir dan sudi untuk menjadi mate dari seorang Kim Taehyung.
Pencariannya tak sia-sia walaupun pada awalnya Jeon Jungkook begitu keras kepala dengan segala pemikirannya sendiri. Sesekali, jantungnya berdetak bahagia hanya karena mencium pheromones yang begitu manis dan tubuh yang bergerak, mencari posisi nyaman hingga lengan itu ini ada di atas pangkuannya.
Taehyung pun meraih jemari itu menggenggamnya begitu lembut. Tak henti ia memuji segala hal yang dimiliki omega nya, segalanya terlihat indah untuknya sekarang membuatnya tersenyum tipis dan mengecup jemari yang terasa hangat untuk malam ini dan Taehyung berharap hangat akan terus menerpa hidupnya, seperti sekarang.
"Aku berjanji untuk melindungi omegaku ketika Ibuku mengalami kematian waktu itu," ucap Taehyung dengan suara yang berbisik sambil memberikan kecupan pada pelipis dan mengusap helaian rambutnya hingga Taehyung mampu mencium pheromones itu lebih banyak. Ia mengerti mengapa banyak omega yang mengenakan beanie hat walaupun di musim panas, untuk menutup pheromones nya. Sungguh, pheromones Jungkook adalah kesukaannya sekarang.
"Tapi, rasanya walaupun aku tidak berjanji pun, aku akan melindungimu, seperti hari ini." ucap Taehyung yang kembali memberikan kecupan, takut jika omega nya terbangun, tetapi Taehyung tak bisa berhenti melakukannya. Ia bahkan sempat melupakan janji itu setelah bertemu Jungkook, setelah mengetahui pemuda Jeon adalah pasangan yang Tuhan takdirkan untuknya.
Taehyung melindungi Jungkook karena keinginannya dan bukan hanya karena janji yang dibuatnya beberapa tahun lalu hingga Taehyung pun menghela napas dan menatap layar ponselnya yang kembali menyala, tanda pesan masuk. Ia memiliki pekerjaan untuk malam ini, tetapi ada rasa enggan untuk pergi jika Jungkook tidak mengetahui apa yang akan dilakukannya malam ini.