BAB 3

3.5K 542 21
                                    

Tirai yang tidak tertutup rapat itu memperlihatkan bekas rintik semalam yang tersisa pada kaca besar yang kini memperlihatkan pagi di musim dingin dengan awan yang kembali terlihat mendung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tirai yang tidak tertutup rapat itu memperlihatkan bekas rintik semalam yang tersisa pada kaca besar yang kini memperlihatkan pagi di musim dingin dengan awan yang kembali terlihat mendung. Mungkin, hari ini hujan akan kembali mengguyur entah di jam berapa, mengingat jika musim gugur curah hujan akan meningkat sebelum memasuki akhir yang akan terasa kering dan dingin.

Sedikit sinar nya menyelusup masuk, menyelimuti tubuh pemuda dengan garis rahang yang terlihat lembut, helaian rambut yang jatuh menutupi kening berwarna hitam serta tubuh yang bersembunyi di balik selimut hangatnya, terlihat kecil dan seolah bersembunyi, tetapi tak mampu menyembunyikan aroma manis yang memenuhi kamar nya kali ini.

Tak ada tanda pemuda itu akan membuka mata, menikmati matanya yang terpejam karena hanya pada saat itu lah Jeon Jungkook mampu menikmati hidupnya tanpa rasa sakit pada tubuhnya, tanpa ada kelelahan berlebih ataupun berpura- pura menyukai hal yang tidak ia sukai, hanya untuk memastikan jika setiap orang yang melihatnya percaya jika ia adalah Jeon Jeongguk, seorang alpha dan penerus perusahaan Jeon.

Namun, mentari yang terus beranjak dan gelap yang kembali datang itu mampu membuat kelopak mata monolid itu mengerjap pelan, menandakan jika waktu tidurnya telah cukup walaupun dini hari pun mata nya masih belum mampu terpejam dan mengerjakan hal-hal yang sempat tertunda.

Iris berwarna hitam nya terlihat, langsung menyorot pada pemandangan Sungai Han yang terlihat kecil dari tempatnya, lalu melamun untuk beberapa saat tanpa ada keinginan untuk bergerak walaupun hati kecilnya mengatakan jika pagi kembali datang, seperti itu dengan mata yang terpejam karena lelah bahkan ketika ia baru saja membuka mata.

Omega itu menghela napas sambil menopang tubuhnya untuk segera bangkit dari kasur. Memperlihatkan tubuh yang terlihat kecil dan tenggelam dalam piyama berwarna hitam yang kontras dengan warna kulitnya tanpa celana yang menutupi kaki kecil yang kini melangkah ke arah kamar mandi. Ia harus segera bersiap mengingat janji nya untuk sarapan bersama dengan Tuan Jeon pagi ini. Ayah nya, yang dulu menolak kehadiran nya hanya karena ia seorang omega.

Perlahan, omega Jeon melepaskan pakaian yang memperlihatkan punggung, pundak, lengan bahkan paha nya yang dililit oleh elastic bandage berwarna cokelat hingga wajah nya sedikit meringis dan melepaskan perban itu perlahan sebelum ia kembali menghela napas, melangkahkan kakinya ke arah shower dan mengguyur tubuhnya dengan air panas yang mampu membuat tubuhnya terasa lebih baik.

Otot nya telah terlihat, rahang nya sedikit tegas karena bantuan Hoseok selama bertahun- tahun yang melatihnya walaupun tetap tubuhnya merespon tidak baik karena kegiatan itu. Namun, Jungkook tak memiliki pilihan lain karena memang itu yang harus ia lakukan. Hidup sebagai Jeongguk.

Aroma manis memenuhi ruangan dengan pemiliknya yang kini memilih untuk menatap rambutnya terlebih dahulu, menggunakan krim untuk menutupi rambutnya yang berkilau jika terkena sinar, memotong bulu mata nya yang terus tumbuh setiap kali ia memotong nya agar tidak terlihat lentik sebelum Jungkook terdiam dengan mata yang terpejam dan tubuh yang kini merunduk pelan.

Et Cetera (Etc) [ TAEKOOK ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang