BAB 28

2.5K 382 31
                                        

Bagaimana bisa setiap insan mencintai seseorang? Bagaimana cinta itu bermula? Mengapa ribuan makhluk fana mampu merasa jika itu cinta setelah tumbuh sedemikian rupa dan pertanyaan kapan kau mulai mencintaiku hanyalah pertanyaan yang tak memiliki j...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagaimana bisa setiap insan mencintai seseorang? Bagaimana cinta itu bermula? Mengapa ribuan makhluk fana mampu merasa jika itu cinta setelah tumbuh sedemikian rupa dan pertanyaan kapan kau mulai mencintaiku hanyalah pertanyaan yang tak memiliki jawaban, geming yang diberikan karena tak menyadari kapan ia mulai mencintai.

Cinta datang tidak terduga seperti salju di musim dingin yang tak tahu kapan akan turun, ketika makhluk fana itu masih menerka hujan atau salju, nyatanya mendung telah mempersiapkan cinta dan bukan sekedar suka belaka. Seperti itu lah cinta hadir, tertanam begitu saja dalam diri, tanpa mereka ketahui.

Hanya, tinggal mencari petani yang mampu membuatnya tumbuh dan kemudian menggunung. Dalam satu tatapan mata, cinta akan tumbuh. Dalam satu percakapan singkat, cinta kembali tumbuh. Dalam satu ruang kebersamaan, cinta akan terus tumbuh hingga tanpa disadari, cinta telah tumbuh begitu banyak, memenuhi seisi kota di dalam hati yang dulunya kosong tak terisi.

Tak perlu menunggu satu tahun, karena mencintai itu mudah ketika bertemu dengan seseorang yang mampu mengerti hati inginnya apa. Seperti hal nya yang dirasakan oleh seorang omega yang kini terdiam, menatap ke arah langit yang mendung padahal salju telah turun semalam, mungkin belum sepenuhnya dan langit belum juga puas.

Iris hitamnya tak mampu berpaling begitu saja karena langit pun rasanya menggambarkan hal baik dalam hidupnya pagi ini, seperti pertemuan pertamanya yang penuh drama dengan alpha nya, pertemuan kedua yang penuh canda dan pertemuan ketiga yang begitu hangat. Entah di pertemuan keberapa pria itu mulai menyiram bibit yang ada dalam hatinya hingga bisa tumbuh sebesar ini dalam waktu yang begitu singkat.

Jatuh cinta itu mudah, pada seseorang yang juga memiliki perasaan yang sama hingga rasanya dunia pun kini berbaik hati padanya entah apa alasannya. Rasanya, memahami perasaannya pun tak sesulit yang dibayangkan, apa yang diinginkan, apa yang tidak diinginkan dengan ratusan pilihan yang mungkin ada di depan matanya.

Pilihan terburuk pun mungkin hadir, setelah Et cetera hadir di sana yang berarti, hanya ada pilihan baik yang kini ada di hadapannya karena dia menyembunyikan pilihan buruk di balik tandanya membuat helaan napas kembali terlihat dan pandangannya kini mengarah pada rumah besar yang begitu sepi, terlalu besar untuk ditinggali seorang diri membuat nya merasa bersalah karena Ayahnya tinggal di tempat itu sendirian.

Tak ada alpha yang mendampinginya hari ini, hanya ada hati nya yang bertekad untuk melakukan hal yang ada di dalam pilihan dan sempat ia lewatkan. Pilihan yang mungkin mengarahkannya pada sulit yang baru atau pada hal baik yang baru, tetapi tak akan ada hal buruk dan Jeon Jungkook yakin akan hal itu.

Jantungnya berdetak cepat sedikit cemas, napasnya terasa tercekik, tetapi Jungkook masih mampu melangkahkan kakinya memasuki ruangan demi ruangan yang begitu besar hingga dirinya tiba di pintu ganda berwarna putih, mengetuknya pelan sebelum masuk dan menemukan Ayahnya yang tengah membaca buku sambil memakan sepotong roti, menatapnya sedikit terkejut.

Et Cetera (Etc) [ TAEKOOK ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang