Sepi dan sunyi. Kata yang tepat untuk menggambarkan suasana rumah besar yang terletak di sisi kota besar, dekat dengan pegunungan ke arah selatan. Tak terlihat adanya kehidupan, bahkan semut pun tak terlihat melintas di halaman depan rumah dengan pintu kaca yang tertutup rapat. Mungkin, jika disentuh kaca itu akan terasa dingin mengingat udara kini berada di angka 15 derajat celcius.
Lampu terlihat masih menyala di sekitaran lorong dan rumah yang terlihat begitu luas dengan ruang tengah yang memiliki beberapa sofa, piano di sudut ruangan serta anak tangga berwarna abu gelap yang memberikan arah menuju lantai dua yang terlihat lebih gelap dan lampu di setiap sudut ruangan tak lagi menyala hingga terlihat pemilik rumah yang tengah bersandar pada sofa dengan mata terpejam.
Pakaiannya terlihat rapi, bersiap untuk menjalani hari seperti biasa walaupun pagi hari kali ini diawali dengan emosi yang terkuras. Rasanya cukup melelahkan entah karena apa, tetapi ia tersadar jika segala hal mengenai perasaan yang begitu aneh ini sangat mengganggu dan menyita waktunya begitu banyak. Pria alpha itu selalu hanyut dalam pikirannya dan bertengkar. Sisi lain mengatakan dengan sarkas jika Kim Taehyung pandai mengabaikan dan sisi lain mengatakan jika Kim Taehyung begitu peduli.
Tak ada titik temu bahkan jika Kim Taehyung menjadi gila sekalipun hingga pria alpha itu memilih untuk menuangkan vodka ke dalam gelas dan menikmati minuman yang seharusnya tidak layak disebut sebagai minuman, terlalu pahit, tetapi candu. Namun, pergerakannya kembali terhenti dengan jemari yang mengudara membawa gelas berisi vodka, mengulang kembali kalimat terakhir yang mampu membawanya mengingat pada pemuda Jeon.
"Terlalu pahit, tapi candu." gumam Kim Taehyung yang menyeringai kecil sambil menggelengkan kepalanya. Pemuda yang dipenuhi sejuta rahasia dan ribuan hal yang disembunyikan itu terlalu pahit untuk pikirannya, tetapi Taehyung tak mampu berhenti memikirkannya hingga Taehyung pun tertawa, ia tak percaya jika pikirannya bisa berpikir seperti anak yang baru saja beranjak dewasa. Sedikit menggelikan.
Entah apa yang akan ia lakukan di akhir pekan, berpikir untuk kembali bekerja ke kantor dibandingkan mengurung diri di rumah yang begitu sepi. Asalnya, Taehyung berpikir untuk menyusul pemuda Jeon yang entah berada di mana, entah berkuda, di rumah sakit atau berada di rumah nya dengan seorang alpha. Benar, seorang alpha yang mampu membuat Taehyung mencengkam kuat gelas yang kini ada dalam genggamannya.
"Siapa pria itu." gumam Taehyung yang tak memiliki nada tanda tanya sama sekali walaupun kalimat itu diawali dengan kalimat tanya. Keberadaan pria bermarga Jung itu sangat mengganggu karena terus berada di sekitar pemuda Jeon, menyelamatkannya dan pemuda Jeon itu memiliki pria alpha itu dibandingkan dirinya hingga Kim Taehyung kembali tertawa sebelum menyesap vodka pahitnya.
"Siapa dia." ucap Taehyung yang masih merasa kesal walaupun sisi lain telah menampar agar ia tersadar bahwa siapa Kim Taehyung untuk pemuda Jeon? dan Kim Taehyung tak mendapatkan jawabannya membuatnya semakin merasa kesal karena ia terlalu memikirkan pemuda itu sebanyak yang bisa ia lakukan, tetapi entah untuk apa. Pemuda itu berhasil mengalihkan atensinya dari dunia yang sudah berteriak jika ia harus mencari mate nya walaupun Taehyung sempat berpikir jika pemuda Jeon itu adalah mate nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Et Cetera (Etc) [ TAEKOOK ]
RomanceKatanya tak ada pilihan, buntu yang di dapat, putus asa pun diterima. Menjalani hidup seolah telah ditentukan, tanpa ada cabang seperti keinginan. Padahal, ada pilihan yang tak terlihat di balik kata et cetera yang diabaikan. tw // violence, menti...