BAB 22

3K 489 20
                                    

cw // kissing , 18+

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

cw // kissing , 18+

"Ayo lari."

Kesadarannya seolah kembali ketika ia mendengar suara yang terdengar begitu familiar untuknya, suara yang sempat ia lupakan dan terkadang memang mengusik tidurnya hingga kelopak matanya pun terbuka dengan pandangan kebingungan ketika ia menemukan hamparan ladang berwarna hijau serta langit yang begitu biru sejauh mata memandang. Tak ada pohon membuat kening nya berkerut.

"Ayo."

Kata ajakan itu kembali di dengar menemukan seorang pria kecil yang berlari dengan senyuman begitu hangat. Lengannya berayun seolah mengajak membuat jantungnya berdetak cepat, tatapan kosong pun terlihat hingga kaki pun melangkah dengan sendirinya. Gelang di pergelangan tangan kiri itu meyakinkannya jika pria kecil itu adalah Jeongguk, saudara kembar nya yang telah pergi beberapa tahun lalu.

"Jungkook berlari! Jangan sampai jatuh."

Jungkook pun berlari, menginjak rumput yang hanya sampai batas mata kakinya, mengikuti kemana pria yang tersenyum itu seolah mengarah ke ujung bumi. Benar-benar terlihat seperti ujung bumi membuat Jungkook tak mampu mengalihkan pandangannya dengan pikiran yang kini terasa kosong, terasa begitu ringan hingga Jungkook pun tersenyum begitu mudah sebelum ia mengangguk untuk merespon perintah yang Jeongguk berikan.

"Ku katakan untuk bahagia, bukan menyiksa diri."

Tersentak ketika suara itu terdengar, membentak seolah ingin memecahkan telinganya membuat langkahnya terhenti begitu saja, pundak meluruh dan tatapan kosong ketakutan kini terlihat. Jeongguk membentaknya hingga dunia berputar begitu cepat mengalihkan atensinya membawanya pada sebuah ruangan di mana Tuan Jeon kini ada di hadapannya, menatap penuh senyuman.

"Apa kau Jungkook? Kau terlihat seperti Jungkook, jujurlah, tak apa."

Jungkook mengingatnya, pertanyaan yang di dapatkan ketika musim dingin setelah kematian Jeongguk, membawanya pada keadaan di mana kebohongan terus dilakukan membuat tatapannya kosong dan dada bergemuruh, jantungnya berdetak cepat ketika kilas balik kini terasa nyata hingga Jungkook pun mengangkat pandangannya, menatap Tuan Jeon tanpa tahu ini nyata atau tidak.

"Aku Jeongguk."

Jungkook memberikan jawaban yang sama seperti yang dilakukannya di masa lalu penuh ketakutan hingga napasnya tercekat seolah tercekik dengan tubuh yang terasa begitu sakit seolah ada lengan lain yang menariknya begitu kuat. Kakinya seolah akan putus, kepalanya sakit dan pendengarannya kini samar membuatnya bersimpuh, ingin berteriak, tetapi bibirnya tak mampu terbuka, ingin menangis, tetapi mata kini terpejam begitu kuat.

"Jungkook,"

Taehyung memanggil ketika Jungkook memejamkan mata dengan tubuh yang ingin bergerak, tetapi begitu kaku, bibirnya bergumam tak jelas dan keringat membasahi pelipis membuat Taehyung menghentikan mobilnya di bahu jalan, duduk mendekat dan mengusap pelan pipi yang kini terasa begitu dingin.

Et Cetera (Etc) [ TAEKOOK ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang