...
Jungkook mengatupkan rahang. Meskipun jihyo berusaha menyembunyikan perasaan terhinanya karena gangguan pada saat yang tidak tepat, ekspresi gadis itu saat menyuruhnya bersenang-senang terasa membakar otak.
Lisa meletakkan keranjang piknik, lalu mengeluarkan anjing dari gendongan dan menurunkannya. Setelah itu lisa mengangkat tangan tinggi-tinggi untuk meregangkan otot dan menekuk tubuh seksinya. Jungkook membuang muka. Ia sungguh tak ingin berada disini.
"Tempat yang bagus". Ucap lisa. "Bagaimana sampai kau temukan?"
"Kakak-kakakku dan aku biasa kesini untuk berenang". Sahut jungkook, berusaha mengusir kekhawatiran dan menikmati saat itu. Ia harus bertanggung jawab karena menerima ajakan Lisa. "Sebagian besar telaga disini luas dan dangkal, tapi bagian ini salah satu yang paling dalam"."Untung juga aku pakai baju renang". Kata lisa dan sebelum jungkook sempat berkedip, wanita itu sudah membuka kaus dan tampaklah atasan bikini polkadot pink dan putih.
Jungkook berdeham, lalu menunjuk ke pohon di atas merek. "Dulu pohon ini sangat tinggi, tapi tornado memaprasnya".
"Masih cukup rindang untuk piknik". Sahut lisa, lalu membungkuk mengambil selimut sebagai alas piknik mereka, hingga membuat celana Pendeknya menampakan daerah-daerah terlarang.Jungkook menutupi wajah dengan tangan. Kenapa ada perasaan yang menggerogoti, seolah ia tidak setia pada jihyo hanya karena berada disini? Padahal mereka tidak memiliki ikatan atau...apapun. Bahkan gadis itu sudah benar-benar berusaha untuk menunjukan bahwa jihyo tidak tertarik padanya. Kejadian di ruang praktek tadi mungkin hanya reaksi sang dokter karena merasa kesepian...dan mungkin sedikit dendam yang di lampiaskan karena tunangan yang berselingkuh.
Kenapa pikiran itu membuatku semakin resah? Batin jungkook.
"Panggilan untuk jungkook".
Jungkook mengembalikan perhatian pada Lisa, yang berdiri sambil berkacak pinggang dan memandangnya dengan tatapan menyelidik."Aku membuatmu bosan?"
"Maaf". Sahut Jungkook merasa bersalah. Ia menyambar kruk dan berdiri. "Apa yang bisa ku bantu?".Lisa tersenyum malu. "Coba cicipi dan katakan apakah ini lezat?"
Jungkook tersandung, tapi masih bisa menahan tubuh degan kruk. Hal itu membuat Lisa tertawa dan mengulurkan sandwich.
"Maksudku, sandwich salad ayamnya bodoh".Jungkook tertawa lega, merasa konyol saat mendudukkan diri di selimut. Saat menerima ajakan Lisa, bukankah ia berharap mereka akan bergulingan di tanah sepanjang sore? Tapi itu sebelum kejadian dengan jihyo...sebelum ia tahu betapa cepat Bu dokter kecil berubah dari dingin jadi menyala-nyala, seperti sebuah batu api. Sebelum ia tahu bagaimana tangan-tangan mungil dan cekatan itu bisa membuat suhu tubuh melejit seperti matahari...dan bibirnya membuat jungkook kehabisan nafas.
"Kau tidak suka sandwich salad ayam?"
Jungkook menoleh dan melihat Lisa mengulurkan sandwich yang dimaksud. Jungkook tersadar dan tersenyum. "Suka". Katanya sambil mengambil roti itu. "Terima kasih. Aku senang bisa libur sejenak dari masakan Tracy".
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beautiful doctor (End)
RomanceKim Jungkook. Termuda dari kakak beradik keluarga kim yang bertekad mendirikan sebuah kota kecil di tengah pegunungan. Siapa sangka dia bertemu dengan salah seorang dokter cantik yang bisa mengubah hampir seluruh hidupnya Jungkook pun tergoda ingin...