09. Gay

2.5K 456 15
                                    

Sehabis mengambil mobil yang terparkir di luar Sekolah, Bumi menepi dulu ke depan Sekolahnya untuk mencari Gisya, kali aja ceweknya ada di depan, soalnya ketika Bumi lewat kelas Gisya, kelasnya sudah kosong.

Bumi sudah mempunyai SIM karena umurnya sudah cukup, tak seperti Jeslin yang masih di bawah umur.

Melihat tak ada Gisya di depan Sekolahnya, Bumi mulai menyalakan mesin mobil untuk meninggalkan area Sekolah. Tetapi ia urungkan karena ada cewek yang mengetuk jendela mobilnya.

Bumi menurunkan setengah kaca mobilnya. Ia mengangkat satu alis kemudian bertanya, "kenapa?"

"Emm, aku boleh ikut nebeng Kakak nggak? Aku hari ini nggak di jemput soalnya." Ujar Cewek itu dengan malu-malu.

Seolah paham, Bumi mengambil ponselnya. "Saya pesankan go-car saja ya, soalnya saya nggak bisa nganterin."

Bumi membuka aplikasi berwarna hijau, namun di cegah sama Cewek itu.

"Eh nggak usah deh Kak. Anu aku sama teman aja hehe."

Bumi menganguk lalu meletakkan kembali ponselnya. Sebelum menutup kaca mobil dia mendengar sesuatu dari mulut Siswi tadi.

"Kayanya bener deh gosip dia yang nggak suka cewek. Buktinya aku mau numpang dia nggak mau." Adu Cewek itu ke temannya.

Bumi yang mendengar itu hanya tersenyum tipis lalu menjalankan mobilnya menuju Rumah miliknya.

Bumi mempunyai 2 Rumah sebenarnya. Satu Rumah yang lumayan jauh, di tempatin sama Bunda Bumi. Sedangkan satu Rumah yang dekat Sekolah, Bumi yang nempatin.

Rumah mereka awalnya yang di dekat Sekolah, tapi Bunda Bumi pindah tempat kerja yang lumayan jauh dari Rumah. Akhirnya Bunda Bumi membeli Rumah satu lagi untuk Bunda tinggali. Jadi Rumah yang satunya sudah sepenuhnya milik Bumi, karena Bunda sudah merubah sertifikat nya menjadi nama Bumitama.

Rumah yang ia tempati ini akan menjadi Rumah yang di tempati Gisya juga ketika mereka sudah menikah nanti.

Seyakin itu Bumi kalau jodohnya adalah Gisya. Makanya tak heran semua yang Bumi punya, di kasihkan pada Gisya.

-

Setelah sampai di depan Rumah miliknya, Bumi menekan tombol angka agar pintunya terbuka.

Rumah Bumi termasuk perumahan elit yang masing-masing pintu ada kode tombolnya, jadi tak perlu kunci lagi.

Ada kunci, tapi tak terlalu terpakai, kecuali tombolnya sedang rusak, baru kunci di pakai.

Bumi melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam Rumah. Bumi melihat ada Cewek yang sedang duduk sambil menonton siaran televisi.

Bumi duduk di samping kekasihnya. Gisya yang fokus nonton sambil nyemil pun langsung menoleh ke samping dan ia baru sadar dengan kehadiran Bumi.

Bumi terkekeh kecil dengan tingkah kekasihnya. Baju Bumi yang di pakai oleh Gisya, membuat seluruh badan Gisya hampir tenggelam karena baju. Badan Gisya kan kecil, nah dia pakai baju Bumi yang ukurannya besar, jadi ke lucuan Gisya bertambah banyak karena baju yang di pakainya.

Bumi bersandar pada bahu Gisya. "Aku tadi cariin kamu di Sekolah, rupanya sudah sampai duluan."

"Aku pulang duluan Kak, soalnya jamkos." Jawab Gisya. Karena tangan kanannya kotor bekas cemilan, jadi Gisya memakai tangan kiri untuk mengusap kepala Bumi.

Bumi kembali menegakkan posisi duduknya.
"Dahi kamu sakit ya?" Tanya Bumi membelai rambut Gisya.

"Hah? Enggak kok Kak."

"Tadi aku lihat dahi kamu di jitak sama teman-teman kamu." Bumi mengusap pelan dahi Gisya.

Gisya yang di perlakukan manis, hanya terdiam merasakan detak jantungnya yang berdegup kencang. Padahal sudah sering di perlakukan manis sama Bumi, tetapi tetap saja Gisya selalu merasa salah tingkah.

***
jangan lupa vote and follow nya ya!

B U M I T A M ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang