Hi, this is Yvae.
Aku mempunyai dua personaliti yang hanya beda tipis. Yang jika aku bisa menjadi aku, dan gue bisa menjadi gue di latar tempat yang berbeda.
Gue umm sorry... aku juga berjuang untuk melawan para parasit di hidupku, yang entah apa s...
Chela menendang keras pundak Jizae sampai ia terjatuh kelantai. Geng Jizae diam mematung melihat apa yang Chela lakukan tadi.
Jizae duduk dilantai memegangi pundaknya yang cukup sakit. Sedangkan Ijer,dia melihat ke arah Jizae dengan tatapan kosong,karna ucapan Jizae tadi.
Tak lama setelahnya,Jovid yang sedari tadi memperhatikan gerak gerik mereka di ambang pintu,segera menghampiri Ijer dengan keadaan yang sulit dijelaskan.
Nafas Chela tak beraturan,ingin sekali rasanya menyiksa Jizae balik,jika tidak dosa.
Memang,mereka tak menyadari adanya kehadiran Chela dan Jovid yang mengintip mereka di sisi pintu,sejak Ijer menampar Devyl.
"BRENGSEK LO ZE!! SEGITUNYA LO PENGEN DAPETIN IJER?HAH???" Teriak Chela yang tiba tiba menjambak rambut Jizae,dan menggoyahkan kepalanya kesembarang arah,yang membuat Jizae meringis kesakitan.
Jovid dan Ijer,hanya diam memperhatikan,tangan Jovid tak henti hentinya mengusap punggung Ijer.
Sedangkan geng Devyl?mereka menunduk ketakutan. Jika dilihat dari dekat,bibir Devyl bergetar hebat melihatnya,karna dalang yang paling utama setelah Jizae adalah dirinya. Dia takut diperlakukakan hal yang sama oleh Chela setelahnya.
"TAU GAK SIH??LO ITU TEROBSESI !!LO ORANG YANG PALING BODOH DARI ORANG YANG BODOH !!SEGITUNYA LO PENGEN DAPETIN IJER?HAH???AARGHHH KALO SAMPE TERJADI APA APA SAMA YVAE,GUE GAK SEGAN SEGAN BIKIN HIDUP LO MENDERITA!!" Teriak Chela lagi,yang hanya dibalas ringisan kesakitan dari mulut Jizae.
Chela sudah seperti kesetanan sekarang,tak peduli beberapa orang dari kelas lain menyimpang ikut menonton kejadian ini.
Jovid yang merasa malu dan tak enak dengan tingkah Chela,akhirnya dia menyingkirkan tangan Chela yang menyengkram tegas rambut Jizae.
Cukup sulit memisahkan mereka,tenaga Chela tak main main. Bahkan menyingkirkan tangan Chela saja cukup membuat nafas Jovid tak karuan.
"Chel Chel udah Chel...."bujuk Jovid mengusap punggung Chela pelan. Namun Chela tak memperdulikan ucapan Jovid,ia malah mempererat cengkramannya.
"CHEL UDAH!!"Tegas Jovid pada Chela.
Chela yang sedang melampiaskan keemosiannya langsung melepaskan cengkramannya dari rambut Jizae,tak lain karna refleks terkejut.
Setelah dilepaskannya,Jizae menyentuh pucuk kepalanya yang terasa ngilu dan nyeri.
Jizae menatap wajah Chela lesu,yang dibalas tatapan tajam dari Chela.
Tak lama setelahnya,Moellie segera membantu Jizae bangun dari lantai,dan menuntunnya pelan untuk pergi. Disusul geng nya,termasuk Devyl.
Ijer menghela nafasnya cepat,mengacak acak rambutnya tak beraturan,frustasi.
"Kasih tau gue dimana RS Yvae dirawat"ucap Ijer dengan nada yang datar.
"Bareng Jovid,gue juga mau kesana"Ucap Chela yang berdiri dari lantai dan menatap wajah Ijer yang masih dengan tatapan kosongnya.
"Iya,bareng gue,di mobil gue" ucap Jovid
⛓️🖤⛓️
Jovid menjalankan mobilnya tenang. Mereka tak berniat membuka suara sama sekali,seisi mobil hanya diisi keheningan saja.
Tak lama kemudian,Ijer mencoba mengajak kedua temannya ini,agar suasana semakin awkward.
"Yvae....baik baik aja kan?"tanyanya
Chela yang duduk didepan bersama Jovid pun menoleh,meliriknya dengan tatapan yang sulit diartikan.
Ijer kebingungan,Chela meliriknya namun tak junjung menjawab pertanyaannya.
"Chel?"
"Yvae....." ucapnya menggantungkan ucapannya,namun matanya melirik ke arah Jovid,dan Jovid mengangguk.
"Yvae baik baik aja,tenang ya Jer?"jawab Jovid
Ijer yang tak terlalu percaya dengan omongan Jovid,yang bisa saja berbohong agar dirinya tak terlalu khawatir.
"Iya Jerda, mana mungkin kita bohong disaat yang kek gini, apa mungkin?"jawabnya
"Oke.." ucapnya
"Gila" umpat Chela dengan tiba-tiba, setelah beberapa menit saling diam.
Jovid menghela nafasnya pelan,dan kembali fokus menyetir.
Jujur saja belum,perasaan Ijer menjanggal seiring perjalanan, namun dalam hatinya ia berdoa agar Yvae cepat sadar, dan sehat kembali.
Ia sangat merindukan Yvae, ingin sekali rasanya memeluk Yvae lama, karena terlalu lama memikirkan nya.
Ijer baru terpikir, bagaimana jika ia mengirim pesan saja pada Yvae,walaupun ia tau jika pesannya tak bisa dibaca,bahkan dibalas.
Namun Ijer tetap kukuh ingin menghubungi Yvae, karena mungkin saja dengan itu,rasa kangennya bisa tersingkir,sedikit demi sedikit.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sudut bibirnya tertarik, ia mengembangkan senyumnya setelah mengirimkan beberapa bubble chat untuk Yvae. Yang padahal ia tak menerima balasan chat apapun darinya.