TWO PERSON & ALITY [ ❛완료❛ ]

21. Kepribadian ganda?

"Manusia gak berguna semestinya mati"

⛓️️🖤⛓️

Masih diruang rawat, keadaan disana cukup hangat, karena orangtua Yvae ada disana setelah mendengar kabar bahwa Yvae telah sadar.

Ditemani Chela, Jovid dan Ijer, mereka sedang asyik menikmati makanan mereka, dari pesanan online. Mereka duduk disofa sebrang ranjang Yvae.

"Kita seneng banget kamu udah sadar sayang, bahkan hampir sepenuhnya sembuh, Tuhan memang baik. Mama lega banget liat kamu bisa ceria lagi"
Ucap Eiryn pada Yvae sembari mengusap pucuk kepala Yvae, dan dibalas senyuman darinya.

"Bukan mama aja, papa juga ikut seneng loh sayang" jawab Zein menanggapi Eiryn

Tak lama, pintu terbuka menunjukkan sosok dokter yang berdiri diambang pintu dengan senyum tulusnya.

"Yvae, kamu udah enakan belum? Atau masih kerasa sakit?" Tanya Rick

"Masih dok, bagian kepala masih kerasa sakitnya" jawab Yvae yang dibalas anggukan oleh Rick

"Zein, ikut saya, mari" ajak Rick pada Zein, dan diangguki Zein untuk mengikutinya

Setelah mereka berdua keluar dari ruangan, wajah Yvae seketika murung, dan membuat Eiryn bingung.

"Yvae sayang, kamu kenapa?" Tanya Eiryn yang membuat teman temannya mengalihkan pandangannya pada Yvae

"Aku penasaran ma, kira kira rem mobil aku blong kenapa ya..."

"Aduh sayang jangan bicarain itu, mama yakin kamu pasti trauma kan? Jangan pikirin itu dulu, nanti kepala kamu makin sakit"

"Tapi ma-"

"Ve?" Ucap mamanya lembut

"Plis ma, aku pengen tau banget"

"Kalau gitu, biarin temen kamu yang cerita" jawab Eiryn

Yvae mengkerutkan keningnya, penasaran sekaligus bingung, apakah mereka tahu siapa dalangnya? Apakah bukan karena kecelakaan murni?

Datanglah Chela yang sedari tadi memperhatikan mereka, Chela menghampiri ranjang Yvae.

"Chel?"

"Eyi, sebenernya..."

"Apa?"

"Yang bikin kamu kecelakaan itu geng Devyl, Ve.."

⛓️🖤⛓️

"Ada yang mau saya bicarakan, penting"
Ucap Rick pada Zein diruang pribadi Rick, mereka berhadapan sekarang.

"Tentang apa?"

"Tidak lain tentang kesehatan Yvae terkait kecelakaan kemarin"

"Bicara saja, tidak usah ragu"