7] Night Changes

302 73 15
                                    

...

Jungkook menyesap minuman beralkohol yang dipesankan Ralisa untuk mereka. Pertemuan yang tadinya membahas pekerjaan kini beralih bahasan kehidupan pribadi.

Wanita yang sudah setengah mabuk itu terus meracau menyatakan ketertarikannya pada wajah dan kemampuan bermusik Jungkook. Wanita itu mengatakan dirinya merasa terhormat bisa menjadi rekan yang digaet Jungkook dan dilibatkan secara khusus dalam karyanya.

"Aku senang kau memilihku untuk menyanyikan lagu yang keren itu. Engh.. aku akan melakukannya dengan sangat baik dan aku harap kita bisa melakukannya bersama diatas panggung nanti," racau Ralisa.

Jungkook hanya diam dengan segelas minuman tertahan ditangan, sesekali memperhatikan wanita mabuk didepannya.

"Aku pandai menari.. emm, dan yah.. kata pihakmu, mereka menginginkan ada koreo pada bagianku untuk music videonya.. menurutmu.. tarian jenis apa yang ingin kau lihat?"

Pria itu meletakkan kembali gelasnya dengan pelan sebelum menjawab, "Ketika lagu itu dirilis, penampilan itu akan menjadi panggungmu. Jadi lakukan apa yang ingin kau tunjukkan." Jawab Jungkook tidak perlu berpikir.

"Oh iya.. benar juga." Senyum Ralisa. Kepalanya mulai terkulai di sandarah sofa.

Dari meja disebelahnya, pihak Ralisa sudah was was melihat artisnya yang mulai kehilangan kendali atas kesadaran. Beberapa orang kemudian berdiri untuk menjemput Ralisa dan mengamankannya dalam rangkulan.

Jungkook berdiri disaat bersamaan pihaknya mengatakan sebaiknya Ralisa diantarkan pulang. Jungkook mengangguk setuju. Dia memang tidak punya waktu untuk melayani wanita mabuk.

Mate menghampiri Jungkook yang berjalan lebih dulu didepannya menuju mobil, "Kau baik-baik saja?"

"Apanya?"

"Kau sudah menghabiskan satu botol tadi.. Apa akan baik-baik saja?" Tanya Mate khawatir menatap Jungkook yang baru saja memasuki mobil.

"Aku hanya akan terjaga malam ini, itu saja." Jawab Jungkook singkat sambil melemparkan kunci mobilnya.

Mate menghela napas setelah menangkap benda yang Jungkook lemparkan.

Mate melihat dari pantulan kacanya. Jungkook tampak mulai memejamkan mata. Meski Mate yakin pria itu tidak akan tertidur, meski dia mencoba.

"Di setiap lantai apartemen ada balcon utama yang mengarah ke pusat kota. Viewnya langsung mengarah ke menara dan ada teropong bintang disana. Jika kau bosan dikamar, tempat itu bisa jadi pilihan." Beri tahu Mate, tidak lagi mendapat tanggapan.

▪️▪️▪️

Sinbi mengucek matanya setelah tidak sadar terkulai dan tertidur diatas meja saat sedang menyusun pemberkasan perkara. Kopinya yang tadi beruap panas kini sudah mendingin mengikuti suhu ruangan.

Jam dindingnya menunjukkan pukul 1 tepat dini hari. Namun dilihatnya aktifitas di jalan pusat kota masih berlangsung. Cuaca malam ini juga mendukung tanpa awan yang menutupi gemilap bintang.

Sinbi lalu meraih jaketnya setelah mencuci muka. Jika tidak salah perkiraan, malam ini langit akan memperlihatkan rasi bintang Orion.

Langkah kaki Sinbi menyusuri lobi hingga ke ujung bangunan dengan kaca transparan yang memperlihatkan langit gelap yang terlentang lebar. Ini bukan pertama kalinya Sinbi ke balcon utama. Tapi setiap kali ada pemberitaan fenomena antariksa atau sekedar melihat rasi bintang, Sinbi akan melakukannya.

Hidden ScarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang