One Pout One Kiss

432 38 2
                                        

Warning!!!
Sesuai judul, bakal banyak adegan kiss nya. Jadi kalau gak nyaman, bisa di skip aja

.
.
.

🐮🐨
.
.
.

"Gak! Gak! Gue gak mau!". Suara husky seorang pemuda berparas tampan yang menolak dengan tegas apa yang tertulis pada kertas kecil di genggamannya itu membuat pemuda lain yang ada disana berdecak kesal.

"Ah gak asik lo Hwan! Kan tadi udah janji bakal lakuin apa aja. Nah lo dapetnya dare itu, ya harus lo lakuin dong Hwan. Biar fair". Balas pemuda lain yang tak kalah tampannya.

"Nah bener To. Lo harus sportif dong Hwan, gue aja tadi sampe harus buka aib gue karna dapat truth yang nyeleneh. Jadi cuma gituan doang harusnya gampang lah buat lo". Ujar pemuda lainnya dengan surai merah.

Pemuda yang bersuara pertama tadi kembali berdecak kesal dan menatap tajam semua temannya, "Gampang dari mana nya! Gila ini yang nulis pengen gue bogem aja"

Pemuda yang merasa dirinya menulis dare itu meringis, "Eits gak boleh emosi Hwan. Gak mau tau pokoknya harus dilakuin, mulai besok di sekolah!"

Pemuda tadi yang menolak dare yang didapatnya hanya bisa menatap tajam pemuda manis berkulit tan yang baru saja berbicara. Langsung membuat pemuda tan itu menyembunyikan diri di balik punggung kekasihnya.

"Awas lo apa-apain pacar gue Hwan. Dah lah lakuin aja, lagian kayaknya menguntungkan buat lo juga"

Pemuda itu, Junghwan hanya menatap malas temannya yang memiliki suara deep itu.

Apalagi kekasih dari temannya yang memberikan dare itu kini malah memberikan wajah mengejek padanya. Haruto dan Jeongwoo memang pasangan yang sangat kompak dalam hal mengerjai orang lain.

Pemuda bersurai merah yang melihat wajah Junghwan tertekuk segera saja merangkul bahunya, menepuknya sekali. "Udah lah Hwan, lakuin aja cuma sehari lagian"

"Hm." Junghwan hanya berdehem dan kembali terdiam, pikirannya menerawang apa yang akan terjadi besok. Ah semoga saja tidak semenakutkan yang ia bayangkan.

.
.
.
.

Keesokan harinya, kini Junghwan sudah berjalan menelusuri lorong sekolah bersama seorang pria manis di sampingnya.

Pria manis yang merupakan kekasih nya itu terus setia melingkarkan sebelah lengannya pada lengan Junghwan. Bibir tipis dari pemuda itu juga tak berhenti berceloteh hal-hal random yang selalu ditanggapi Junghwan sebisanya.

"Ihh masak bi Dewi malah getok kepala lelenya dulu coba Ju. Kan kasihan"

Sekarang pemuda manis yang berstatus kekasih dari Junghwan itu sedang menceritakan pembantu di rumahnya yang menggetok kepala lele hidup yang dibelinya dipasar sebelum menyianginya.

"Juu~ kasihan gak sih? Bibi mah kejam!!"

Junghwan menghentikan langkahnya, tentu membuat Junkyu juga berhenti. Pemuda yang lebih tinggi mengusak rambut Junkyu sekilas.

"Kan emang gitu Kyu. Biar lele nya mati dulu. Kalau gak digetok yang ada bi Dewi kena patilnya, trus gak jadi masak lele nya"

"Eeh masak gitu sih?". Tanya Junkyu dengan ekspresi polosnya.

Junghwan menyunggingkan senyum, "Iya Kyu"

Kedua mata Junkyu berkedip-kedip lucu.

"Yah, kasihan berarti lele nya". Lanjutnya lirih sembari mempoutkan bibirnya.

 Lanjutnya lirih sembari mempoutkan bibirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AMARANTHINE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang