Oh sungguh? Tugas calon ayah

1.5K 255 37
                                    

Di bulan kedua kehamilan Xiao Zhan. Wang Yibo harus melakukan apa yang menjadi kriteria utama untuk istrinya, yaitu memasak.

Memasak menjadi hal yang tidak pernah dibayangkannya. Xiao Zhan tidak mau makan kalau bukan masakannya adalah sebuah bencana. Berurusan dengan pisau dan panasnya api kompor membuat jari tangan Wang Yibo dipenuhi plaster luka.

Meski Xiao Zhan khawatir dengan luka-luka yang bertambah, Wang Yibo hanya mengatakan "Tugas calon ayah." sebagai penyemangat dirinya.

Dan meskipun masakan Wang Yibo menyedihkan dengan bentuk yang terkadang tidak jelas, tapi anehnya Xiao Zhan dengan senang hati akan memakannya sampai habis. Walau terkadang Xiao Zhan akan muntah setelahnya.

Malam itu Wang Yibo baru saja memejamkan matanya setelah puas memandangi Xiao Zhan yang tertidur sambil memeluk dirinya. Wang Yibo tidak akan puas kalau hanya melihatnya sekilas saja sebelum tidur, jadi setelah belasan menit barulah dia puas dan memutuskan masuk kedalam alam mimp-

"Yibo..." Xiao Zhan mengguncang bahu Wang Yibo. Membuat si suami yang baru beberapa detik tertidur langsung terbangun.

"Ah ya, kenapa?"

"Aku ingin sesuatu yang masam." Ucap Xiao Zhan memohon dengan puppy eyes.

"Ini tengah malam sayang, besok saja ya." Saran Wang Yibo.

Xiao Zhan lalu bangun dan menggeleng cepat, "Tidak mau, ini keinginan anak mu Yibo."

"Tapi kenapa tiba-tiba?" Tanya Wang Yibo dengan malas bangun dari posisi tidurnya.

Xiao Zhan terdiam dan terlihat berkaca-kaca. Bibirnya gemetar, tidak tahu kenapa sangat menginginkan sesuatu yang masam.

"Yasudah kalau kamu tidak mau, aku cari sendiri saja." Kata Xiao Zhan yang menyibakkan selimut dan turun dari tempat tidur, kemudian keluar dari kamar.

Menyadari kekecewaan Xiao Zhan, Wang Yibo langsung mengejarnya dan melihat Xiao Zhan yang terlihat akan keluar. Dengan cepat Wang Yibo menghampiri Xiao Zhan dan memeluknya dari belakang.

"Oke-oke aku carikan. Kamu diem aja ya, tunggu." Wang Yibo memohon.

"Tidak mau aku juga ikut." Cicit Xiao Zhan tidak mau kalau menunggu sendiri.

"Tapi diluar dingin nanti kamu masuk angin terus sakit gimana?"

Xiao Zhan diam dan menunduk. Wang Yibo menghela nafas. Dia jelas tidak bisa menolak keinginan istrinya, "Baiklah, tapi gunakan baju hangat."

"Um." Xiao Zhan mengangguk dengan senyuman kecil muncul di wajahnya.

Xiao Zhan lalu dibungkus dengan mantel dan kupluk tebal oleh sang suami. Semua hanya agar Xiao Zhan tetap hangat. Sementara Wang Yibo sendiri masih tidak percaya mengendarai mobil di tengah malam hanya untuk makanan masam.

Xiao Zhan memperhatikan jalan dimana banyak toko sudah tutup dan kalaupun ada yang buka pastinya bukanlah toko buah-buahan. Dengan wajah yang cemberut Xiao Zhan mengusap perutnya.

Wang Yibo memperhatikan Xiao Zhan sekilas raut wajahnya yang terkena sinar lampu jalan nampak sedih dan akan menangis tapi mau bagaimana lagi, ini terlalu sulit bahkan jam sudah menunjukan pukul setengah 2 pagi. Perlukah Wang Yibo membobol sesuatu untuk mendapatkan makanan masam?

"Zhan, apa yang kamu inginkan itu buah-buahan atau sesuatu yang lain?" Tanya Wang Yibo, sebab setahunya yang masam selalu berhubungan dengan buah-buahan.

"Buah-buahan apapun itu yang penting masam." Jawab Xiao Zhan kecil.

Wang Yibo lalu menepikan mobilnya ke sisi jalan. Kemudian sedikit mengubah posisi kursi yang digunakan Xiao Zhan dan memberikan selimut yang ditaruh di kursi belakang.

OUR CRITERIA 「 Yizhan 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang