Haruskah pergi?

496 67 5
                                    

Ketika hari jadi pernikahan orang tua Xiao Zhan. Dia sudah menyiapkan hadiah yang pasti kedua orangtuanya sukai. Atau tidak sama sekali.

Hari itu benar-benar hari yang cerah dimana mentari bersinar dan awan bergerak mengikuti angin yang lambat.

Sungguh hari yang menyenangkan hingga Xiao Zhan  memberikan kado yang isinya bertuliskan 'You're going to be grandparents' dibuka.

Pasangan Xiao selama beberapa detik terdiam mencerna tiap tulisan dan sebuah alat tes kehamilan yang bergaris dua. Tentu saja sehari sebelumya Xiao zhan melakukan tes lagi karena yang ditemukan Wang Yibo hari itu entah dimana. Jadi hitung-hitungan menghabiskan stok dirumah.

"Zhan kamu serius?" Tanya Tuan Xiao.

"Ya, disini ada calon cucu kalian." Kata Xiao Zhan yang mengusapi perutnya yang mulai terlihat membesar.

"Tunggu, berapa bulan?" Tanya Nyonya Xiao penasaran.

"2 bulan setengah." Jawab Wang Yibo yang langsung disambut tatapan tajam dari kedua mertuanya.

"2 bulan setengah dan baru ngasih tau?!" Seru Tuan Xiao tidak percaya.

"Ya kan biar surprise ceritanya. Jadi Mama sama Papa ga suka ya..." Xiao Zhan menundukkan kepalanya sedih.

Wang Yibo yang duduk disebelahnya memeluknya dari samping. Dia mengingat bagaimana Xiao Zhan menyiapkan kado tersebut namun sepertinya kedua orangtuanya tidak suka.

"Ah maaf kami tidak bermaksud seperti itu. Kami sangat senang mendengar sebentar lagi kami akan memiliki cucu. Hanya jika kamu memberitahunya dari awal maka kami akan sangat senang mendengarnya, karena itu adalah kejutan yang luar biasa." Jelas Nyonya Xiao yang meraih kedua tangan putranya. "Kami benar benar bahagia Zhan."

Xiao Zhan merasa sangat senang dia tanpa sadar meneteskan air mata. Namun entah bagaimana air matanya tidak berhenti bahkan ketika Wang Yibo sudah berusaha menghentikannya. Tapi tetap saja Xiao Zhan menangis.

•••

Ketika Xiao Zhan dan Wang Yibo pulang ke apartemen tidak ada percakapan diantara mereka. Keduanya terlihat lelah bahkan Xiao Zhan mengantuk sepanjang jalan hingga akhirnya tertidur sesaat sebelum sampai ke rumah.

"Zhan kita sidah sampai." Ucap Wang Yibo membangunkan Xiao Zhan yang dirasanya belum tidur terlalu lama.

"Mnn jangan ganggu." Ujar Xiao Zhan yang sepertinya sibuk dengan mimpinya.

"Zhan ayo, nanti di kamar lanjut tidur lagi ya..." Pinta Wang Yibo dengan lembut tapi tetap saja Xiao Zhan malah membenarkan posisinya. "Zhan sayang..."

Xiao Zhan membuka sedikit matanya dan melihat Wang Yibo disebelahnya sedang membuka set belt nya. "Yibo ngantuk..."

"Nanti tidur lagi di kamar, sekarang turun ya."

"Pengen gendong." Ucap Xiao Zhan manja.

"Okey."

Wang Yibo lalu keluar dari mobil. Dia kemudian membuka pintu samping dimana Xiao Zhan sudah siap dengan kedua tangannya yang terbuka. Dengan hati-hati Wang Yibo langsung memangku Xiao Zhan ala pengantin dan Xiao Zhan dengan santainya mengalunkan kedua tangannya di leher Wang Yibo. Mereka kemudian masuk ke dalam tanpa menghiraukan pandangan dari orang lain yang turun dari lift.

Setelah beberapa saat keduanya akhirnya sampai di lantai tempat mereka tinggal.

Xiao Zhan masih setia menempel pada Wang Yibo walau dirinya sudah berada diatas tempat tidur. Wang Yibo hanya membuka sepatu dan menyelimuti Xiao Zhan agar tak kedinginan. Setelah itu dia beranjak dan meninggalkan Xiao Zhan yang sudah tertidur lelap.

OUR CRITERIA 「 Yizhan 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang